Warta Ekonomi, Makassar -
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel bekerjasama dengan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar untuk menjaga stabilisasi harga dan pengendalian inflasi melalui prakiraan cuaca yang lebih tepat. Perjanjian kerja sama itu berlangsung di Hotel Aryaduta Makassar, Senin, 29 Januari.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut atas kesepahaman di level pusat. Masing-masing pihak diwakili oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso dan Kepala BMKG wilayah IV Makassar, Fachri Radjab, disaksikan oleh Sekretaris Utama BMKG, Widada Sulistya.
Bambang menerangkan peran BMKG sangat besar dalam kehidupan perekonomian. Informasi iklim dan cuaca akan sangat membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan. "Peran BMKG sangat besar mendoring stabilitas harga dan inflasi serta upaya dalam menurunkan tingkat kemiskinan," kata Bambang, Senin, (29/1/2018).
"Informasi curah hujan di sentra produksi untuk komoditas utama penyumbang inflasi sangat membantu petani dan nelayan," sambung dia.
Bambang memaparkan stabilitas harga dan laju inflasi di Sulsel cukup terjaga dalam tiga tahun terakhir. Untuk menjaga kesinambungan tersebut, kata dia, perlu usaha yang besar. Untuk itu, pihaknya menggandeng BMKG untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian.
"Tahun 2017 kemarin penuh tantangan mengingat tingginya tekanan kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah. Tapi, laju inflasi dapat dijaga sebesar 4 persen dengan realisasi 4,44 persen," papar Bambang.
Menurut dia, beberapa komoditas pangan yang kerap mengalami penurunan harga, antara lain yakni ikan bandeng, ikan layang, beras, bawang merah dan cabai merah. Semua komoditas itu sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Untuk itu, keterlibatan BMKG sangat diharapkan untuk memperoleh informasi cuaca dan iklim yang akurat pada sentra-sentra produksi.
Sekretaris Utama BMKG, Widada Sulistya, mengatakan kerja sama dengan BI merupakan hal yang baru. Kerja sama itu merupakan tindak lanjut nota kesepahaman oleh Deputi Gubernur BI dan BMKG pada 25 Agustus 2017 di Jakarta.
"Ini merupakan hal yang baru bagi. Selama ini BMKG sudah bekerjasama dengan departemen pertanian untuk ikut mendukung tanaman pangan. Selain itu kami juga telah bekerjasama dengan badan nasional penanggulangan bencana sulsel dan daerah," ujarnya.
Menurut Widada, saat ini BMKG Makassar memiliki tantangan baru, dimana pihaknya masih meraba-raba informasi yang akan diberikan kepada BI selaku customer baru. Tentunya itu semua akan jadi pengalaman dan pembelajaran sesuai sesuai perubahan paradigma di BMKG.
"Kami harus melayani BI, cuma masalahnya pelayanan dalam bentuk apa? Ini masih harus didiskusikan lebih jauh lagi. Kami akan membuat informasi berdasarkan kebutuhan user kita. Kebutuhan seperti apa untuk menjaga inflasi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil