Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan "Pertamina now " jangan mengeluh akibat Pemerintah belum mengoreksi harga BBM PSO disaat harga minyak dunia rebound sekitar USD 70 per barel.
Lanjutnya, kemungkinan alasan pemerintah tidak mengoreksi harga jual BBM karena 3 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 5 persen. "Kemungkinan terbesar ialah semakin melemahnya daya beli masyarakat, apalagi saat ini sudah memasuki tahun politik pilkada dan Pilpres 2019." katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Yusri menambahkan, "Nikmat mana lagi yang kau dustakan? Sekarang sudah dapat 9 blok migas peralihan dari KKKS termasuk blok Mahakam dan lainnya, jangan mengeluh seperti Mamak-mamak, gunakan fasilitas keistimewaan yang sudah diberikan negara," katanya.
Ia berharap, ke depan untuk jajaran direksi Pertamina untuk tidak menggunakan jasa-jasa pengamat untuk membentuk opini dan bahkan ada upaya menyerang kebijakan Pemerintah.
"Bagi direksi yang bersiasat seperti itu sebaiknya lempar handuk saja mengundurkan diri, daripada menggunakan cara tidak etis. Contoh direksi jaman old yang secara cerdas mengeluarkan produk-produk inovatif seperti Pertalite dan Dexlite serta LPG tabung 5 kg." tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil