Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (13/2/2018) pagi, bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp13.629 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.639 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, mengatakan dolar AS bergerak mendatar dengan cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk IHSG di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap inflasi Amerika Serikat periode Januari 2018.
"Dolar AS tertahan seiring dengan masih tingginya ketidakpastian apakah data inflasi Januari AS akan lebih tinggi atau rendah," katanya.
Ia menambahkan bahwa di tengah situasi itu, ruang bagi mata uang Rupiah untuk menguat cukup terbuka. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir ini cenderung mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
"Rupiah di pasar spot diperkirakan bergerak di rentang Rp13.550-Rp13.650 per dolar AS," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen mengenai tren penurunan defisit yang berlanjut memberi harapan positif bagi pelaku pasar uang, diharapkan perbaikan itu terus berlanjut.
"Sejumlah kebijakan moneter dan makroprudensial dari pemerintah diharapkan terus berjalan baik sehingga mendukung ekonomi nasional," katanya.
Bank Indonesia mencatat, defisit transaksi berjalan tahun 2017 sebesar USD17,3 miliar atau 1,7 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit tahun sebelumnya yang sebesar 1,8 persen dari PDB. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah