Posisi Gubernur Bank Indonesia (BI) tak lama lagi akan ditinggalkan oleh Agus Martowardojo karena masa kerjanya akan habis pada Mei 2017. Komisi keuangan di DPR sendiri telah mendapatkan beberapa nama calon dan sedang menelisik riwayat hidup mereka secara satu per satu agar hasil yang didapatkan bisa melengkapi prestasi BI selama satu tahun terakhir ini.
"Track record-nya, karier profesionalnya sudah ada. Meski secara resmi tentu pada saatnya kita lakukan fit and proper pada masa sidang berikutnya," kata Anggota Komisi XI DPR Muhammad Romahurmuziy pada saat ditemui usai peluncuran kegiatan Menuju Seabad ITB di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (19/2/2018) malam.
Menurutnya, sosok yang dipilih bisa melengkapi prestasi BI dalam satu tahun terakhir, seperti dapat mengendalikan stabilitas moneter dan menekan angka inflasi di Indonesia. Karena, inflasi menjadi salah satu paling terendah dalam sejarah di negeri Garuda.
"Saya kira ini adalah keberhasilan BI yang juga harus menjadi kompetensi yang harus kita pertanyaan kepada yang bersangkutan kita menyampaikan visi misi," ungkap pria yang juga menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Ia mengungkapkan, sosok Gubernur BI yang baru juga harus baik dalam mengelola hubungan dengan lembaga dan otoritas. Gubernur BI juga harus mengedepankan perlindungan konsumen dan pelayanan nasional.
"Integritas ini yang paling penting dalam otoritas moneter seperti BI. Kerena apa pun meski sudah tidak berhubungan dengan mikro prudensial, tetapi BI masih menjadi nama besar yang sangat berpengaruh dalam tata kelola keuangan kita," pungkas Romahurmuziy yang juga alumni dari ITB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah