- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Majukan Pariwisata Bali, Presiden Sepakat Gubernur Bangun Bandara di Bali Utara
Dalam rapat terbatas antara Presiden dan Gubernur Bali, Presiden Joko Widodo menyepakati adanya pembangunan bandara di Bali Utara guna memajukan Pariwisata Bali. Presiden mengatakan, Bali saat ini masih konsentrasi dengan pariwisata. Dengan demikian, permasalahan infrastruktur masih berkaitan dengan pelayanan pariwisata.
"Bali tentu saja masih konsentrasinya masih pariwisata. Hanya memang ada masalah. Misalnya, bandara yang kapasitasnya perlu ditambah," ungkapnya melalui release yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (22/2/2018) di Jakarta.
Salah satu faktor pemicu timpangnya pertumbuhan pariwisata di Bali Utara dibandingkan dengan Bali Selatan yaitu dikarenakan hanya ada satu bandara internasional di Bali yaitu Bandara Internasional Ngurah Rai di Kabupaten Badung, Bali. Bandara ini berada di wilayah Bali Selatan. Inilah mengapa masyarakat Bali Utara menginginkan adanya bandara Internasional di Bali Utara.
Pembangunan bandara tersebut juga sudah mendapat lampu hijau setelah diterbitkannya rekomendasi dari Bupati Buleleng No. 582/Ol/Ekbang tanggal 23 Januari 2017 dan Gubernur Bali terkait pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang berlokasi di Buleleng. Rekomendasi bernomor 503/357/TARU-DPUPR tertanggal 24 Januari 2017.
Jokowi menyerahkan kepada Gubernur Bali untuk menentukan pilihan mengenai pembangunan bandara tersebut. Jika sudah ada kepastian pilihan, Jokowi menyatakan akan dulanjutkan dengan pembangunan. "Nanti kalau Gubernur sudah menentukan pilihan, yang ini baru dilaksanakan. Intinya, untuk pelayanan kepada para turis," ujarnya.
Gubenur Bali menegaskan bahwa sudah ada investor yang siap membangun bandara di Bali Utara tersebut. Gubernur bahkan menegaskan Pemerintah Provinsi sudah berkali-kali bertemu pihak Kementerian Perhubungan. "Terakhir kami sudah mengirimkan surat kepada Presiden pada Oktober 2017, dan Beliau sudah pula menjawab dengan meneruskan permintaan kami tersebut kepada Menteri Perhubungan untuk segera menurunkan penetapan lokasi di laut atau tepi pantai agar pembangunan bisa segera dimulai," ujar Gubernur.
Hal ini menjadi lebih sejalan lagi setelah Presiden memanggil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akhir Januari lalu. Ia mengatakan rencana untuk menggandeng swasta dalam membangun dan mengelola bandara akan segera dikerjakan. "Kita segera akan kerjakan. Semangat kami sudah begitu, akan kami lakukan, jadi swasta bisa hidup," ujarnya.
Gubernur sendiri telah mengeluarkan Rekomendasi persetujuan untuk rencana lokasi bandara yang nantinya akan dilakukan. Kesesuaian lokasi bandara yang sesuai dengan Pasal 29 Ayat 5 Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang RT/RW Provinsi Bali serta Pergub Bali Nomor 6 Tahun 2014 tentang Sistem Transportasi Nasional pada Tataran Transportasi Wilayah Provinsi Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan proyek bandara ini tidak boleh menggerus sawah produktif. Juga tidak ada penggeseran keberadaan pura-pura, atau situs-situs sejarah di wilayah itu terkait rencana proyek tersebut. Lokasi proyek ini sekitar 19 kilometer arah timur dari Ibu Kota Kabupaten Buleleng di Singaraja.
Gubernur meminta Warga Buleleng menyiapkan destinasi wisata terbaiknya sekaligus mempersiapkan diri dari sekarang agar bisa bersaing dalam dunia pariwisata sehingga wisatawan akan tertarik untuk datang ke Bali Utara. Selama ini wisatawan hanya tertarik untuk datang di Bali Selatan.
Secara umum, Pulau Bali terbagi menjadi dua wilayah, yakni Bali Selatan dan Bali Utara. Bali terkenal sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara dan dalam negeri. Perekonomian masyarakat Bali naik seiring meningkatnya industri pariwisata di Bali. Namun, sangat disayangkan gurihnya 'kue' di industri pariwisata ini lebih banyak dinikmati masyarakat atau pelaku usaha pariwisata di wilayah Bali Selatan. Padahal, Bali Utara juga memiliki destinasi wisata yang tak kalah bagusnya dengan destinasi wisata yang ada di Bali Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: