Pondok pesantren, ulama memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan bangsa dan negara, dengan terjun langsung berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan, pesantren tidak hanya sebagai tempat kaderisasi pembinaan pencerahan para santri dalam melahirkan generasi muda Indonesia, juga berada difront terdepan dalam perang melawan penjajah.
"Ini merupakan bentuk nyata dari komitmen para ulama, pondok pesantren dalam menjaga dan mempertahankan NKRI," kata Dosen Fisip UIN SGD, Taufik Rahman kepada wartawan, Jumat (23/2/2018).
Taufik menjelaskan keberadaan pondok pesantren, dan para ulama dalam era demokrasi memiliki peran penting sebagai penjaga demokrasi, proses demokratisasi yang sedang berjalan harus memiliki substansi demokrasi jangan hanya sekedar prosedural demokrasi yang melupakan nilai nilai perjuangan, melupakan harapan keinginan masyarakat untuk maju, adil dan makmur.
Oleh karena itu, demokratisasi yang sedang berjalan salah satunya pilkada serentak, pilgub jabar harus dikawal oleh para pimpinan ponpes, para ulama termasuk seluruh elemen masyarakat semua untuk menjadi pilkada serentak yang demokratis, menjunjung tinggi keadilan, kebenaran tanpa terjadinya transaksi kekuasaan.
"Pilkada diharapkan tanpa adanya money politik serta nilai partisipasi masyarakat yang tinggi untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas dalam berbagai segi kehidupan," ungkap Taufik.
Dalam mengawal pilkada serentak, pilgub jabar, tiada lain adalah sebagai bentuk komitmen Para Ulama, Ponpes terhadap proses demokrasi sebagai pendidikan politik pada masyarakat untuk kepentingan lahirnya pemimpin yang berkomitmen pada kepentingan dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu sangat pentingnya proses demokrasi pilgub jabar dalam estafeta kepemimpinan di Jawa Barat harus menjadi komitmen bersama ulama, ponpes, aktivis pergerakan dan semua lapisan masyarakat dalam mengawal Pilgub Jabar yang damai, demokratis, tanpa kekerasan dan tanpa ancaman terror.
"Jangan sampai pilkada serentak yang menghabiskan anggaran besar tidak menghasilkan pemimpin yg tidak berkualitas, tidak memihak pada kepentingan masyarakat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil