Dubes Yuddy Luncurkan Program 'Sister City' di Lviv, Ukraina
Yuddy Chrisnandi selaku Dubes RI untuk Ukraina menjajaki program "sister city" dan mengenalkan Indonesia lebih dekat ke masyarakat dan pemerintah kota Lviv dalam kunjungannya ke kota tersebut.
"Kami membahas potensi hubungan sister city antara Lviv dan Yogyakarta, mengingat kedua kota tersebut sarat akan kekuatan budayanya," tutur Yuddy seraya menambahkan bahwa ini merupakan kunjungan pertama perwakilan RI di kota Lviv sejak 25 tahun hubungan Indonesia dan Ukraina, demikian siaran pers, Sabtu (17/3/2018).
Di kota terbesar di bagian barat Ukraina tersebut, Dubes Yuddy diterima oleh Wali Kota Lviv Andriy Sadoviy di kantornya. Dubes Yuddy menyambangi Kota Lviv setelah menyusuri suhu minus di musim dingin, 5 jam perjalanan dari ibu kota Kiev menuju kota Lviv pun ditempuh Dubes Yuddy bersama tim KBRI Kiev, Jumat (16/3/2018).
Lawatan ke berbagai kota di Ukraina dilaksanakan Dubes Yuddy untuk mempromosikan potensi kerja sama antara dua negara. Seminggu sebelumnya, Yuddy juga menyambangi kota Kharkiv dalam rangka program sister city antara Kharkiv dengan alternatif pilihan Bandung atau Surabaya. Yang memang sudah terjalin adalah sister city Kiev dan Jakarta. Dalam dialognya, Yuddy menyampaikan terima kasih telah diterima sang Wali Kota yang berusia 49 ini. Baginya, ini adalah tata krama Indonesia di mana selalu meminta restu kepada kepala daerah sebelum menjelajahi daerah tersebut.
Sambutan hangat ditunjukkan Wali Kota Sadoviy yang telah memimpin Lviv sejak 2006 lalu. Baik Yuddy maupun Sadoviy sepakat bahwa hubungan Indonesia dengan Ukraina, khususnya Lviv wajib terus dikuatkan. Sadoviy merupakan tokoh muda yang tercatat sebagai orang berpengaruh urutan ke 114 di Ukraina (Forbes, 2009).
Saat ini, ada dua pelajar asli asal Lviv kini sedang menempuh pendidikan di Indonesia dengan beasiswa "Darmasiswa". Sementara satu pelajar lainnya mengambil pendidikan magister di Bandung melalui program beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Dubes Yuddy pun menekankan bahwa kerja sama ini perlu ditingkatkan menjadi kolaborasi antar universitas.
"Kami akan usulkan kerjasama antara universitas di Lviv dan di Indonesia," ungkap Yuddy. Di kota Lviv sendiri saat ini terdapat 12 universitas, 8 akademi dan puluhan institut. Universitas paling terkenal di Lviv adalah Lviv National University of Ivan Franko dan National University of Polytechnic.
Yuddy menyampaikan inisiatifnya agar Indonesia bisa bergabung di pagelaran-pagelaran budaya di Lviv. "Apabila ada program-program budaya tahunan di Lviv, maka KBRI Kiev berkeinginan untuk berpartisipasi," papar Dubes Yuddy.
Menurutnya, jika memungkinkan, pemerintah kota Lviv bisa secara langsung bekerja sama saat KBRI menyelenggarakan kegiatan budaya Indonesia di Lviv. Sebagai informasi, Lviv berdiri pada tahun 1240 dan berada 540 km ke arat barat kota Kiev dan sekitar 70 km dari perbatasan Ukraina dan Polandia. Kota Lviv berpenduduk sekitar 700 ribu jiwa ini dikenal sebagai ibu kota Galisia atau ibu kota Ukraina bagian Barat.
Pusat kotanya dijuluki Old Town dan menjadi salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO. Arsitektur kota Lviv menyimpan jejak-jejak peninggalan zaman kerajaan Polandia dan Austro-Hongaria. Kecantikan kotanya membuatnya dijuluki sebagai Little Vienna atau juga Little Paris di Eropa timur. Lviv dikenal sebagai sebagai pusat industri berat (heavy industry). Produk yang dihasilkan antara lain trem, bus listrik, suku cadang mobil, lokomotif, tank dan kendaraan lapis baja.
Selain itu, kota ini juga dikenal dengan industri makanan dan minuman seperti permen cokelat dan bir. Dalam sepuluh tahun terakhir, Lviv juga dikenal karena industri pariwisata dan IT nya, Softserv. Nama nama perusahaan yang terkenal antara lain PT Electrontrans memproduksi trem dan bus listrik, PT Fujikura Automotive Ukraine Lviv memproduksi suku cadang mobil mobil di Eropa dan Bader Ukraina memproduksi sukucadang mobil BMW dan VW. Dialog hangat antar-dua pemimpin tersebut berakhir ketika mendekati pukul satu siang waktu setempat. Dubes Yuddy beranjak untuk melaksanakan sholat Jumat di sebuah masjid, yang tidak jauh dari balai kota di Lviv. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: