Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Batal IPO, Begini Penjelasan Artajasa

Batal IPO, Begini Penjelasan Artajasa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Artajasa Pembayaran Elektronis mengurungkan niatnya untuk bergabung di pasar modal melalui mekanisme initial public offering (IPO). Hal ini seiring berhasilnya perusahaan dalam mendapatkan alternatif pendanaan yang lebih baik.

"Kita stop IPO meski respons pasar sangat baik. Demand lebih 3 kali. Kita telah mendapatkan alternatif yang lebih baik," kata Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Namun sayangnya, ketika ditanya lebih jauh dari mana alternatif pembiayaan tersebut ia masih enggan membeberkannya. "Sementara itu yang bisa saya sampaikan," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, dalam rencana IPO itu perusahaan penyedia layanan transaksi elektronis itu telah menawarkan harga di kisaran Rp850-Rp1.250.

Rencananya, Artajasa akan melepas sebanyak-banyaknya 437,50 juta lembar saham atau setara 20 persen dari jumlah modal yang disetor penuh perseroan.

Jika dihitung dari jumlah saham yang dilepas maka perseroan akan mengantongi dana segar hasil IPO sekitar Rp371,8 miliar–Rp546,8 miliar.

Rencananya, 60 persen dari dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan teknologi informasi. Lalu, sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.

Perseroan menargetkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Maret 2018 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 23 dan 26 Maret 2018. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek indonesia (BEl) direncanakan pada 29 Maret 2018.

Dalam IPO tersebut perusahaan telah menunjuk PT lndo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek dan PT CLSA Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek utama. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: