Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringati HAD, Kementerian PUPR Kampanyekan Penyelamatan SDEW

Peringati HAD, Kementerian PUPR Kampanyekan Penyelamatan SDEW Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memanfaatkan momentum peringatan Hari Air Dunia (HAD) pada 22 Maret, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengampanyekan penyelamatan SDEW (situ, danau, embung, dan waduk). Kementerian PUPR juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan terutama yang terkait dengan keberadaan tampungan air.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan peringatan HAD merupakan momentum seluruh masyarakat untuk bekerja sama memelihara alam demi keberlanjutan sumber daya air.

"Pada tahun ini, puncak peringatan akan dipusatkan di Danau Rawa Pening, Semarang, Jawa Tengah, pada 6-7 April 2018 mendatang," ujar Menteri Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakrta, Selasa (27/3/2018).

Saat ini, terdapat 15 danau di Indonesia yang sedang dalam kondisi krisis karena mengalami penyusutan luasan sehingga jumlah tampungannya berkurang dan pencemaran. Penanganan danau dilakukan dengan serius, karena memberikan manfaat  yang sangat besar. Biaya penanganannya lebih murah dibandingkan pembangunan bendungan baru.

"Danau atau waduk bila didiamkan akan mati karena proses alami, seperti terjadinya sedimentasi. Apa yang kita lakukan ini untuk memperpanjang umurnya,” tutur Menteri Basuki.

Beberapa danau yang tengah direvitalisasi ialah Danau Tempe di Sulsel, Danau Limboto di Gorontalo, Danau Batur di Bali, Danau Tondano di Manado, dan Danau Rawa Pening di Jawa Tengah.

Dirjen Sumber Daya Air, Imam Santoso, mengatakan Danau Tempe menjadi situs yang memiliki tingkat sedimentasi  tertinggi. Kapasitas tampungnya pun menurun hingga 30-40%.

Kondisi serupa terjadi di Danau Rawa Pening yang mengalami pertumbuhan eceng gondok masif. Bahkan pada 2016, tumbuhan air itu menutupi hampir 47% luasan danau. Pencemaran danau juga disumbang dari limbah deterjen, limbah ternak, dan limbah budidaya ikan yang berasal dari 600 unit keramba ikan disana. Padahal, air Danau Rawa Pening menjadi sumber air baku masyarakat.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air pun secara bertahap telah melakukan pengerukan sedimen, pembersihan eceng gondok, dan penataan kawasan di Danau Rawa Pening. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: