Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan masuknya uang pembebasan lahan proyek New Yogyakarta International Airport sebesar Rp4 triliun belum membawa dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan di daerah ini.
"Adanya bandara internasional yang mendekati penyelesaian lahan dengan uang yang masuk Rp4 triliun belum memberikan dampak positif, tapi justru dampak negatif, seperti bahan tambang mahal, pekerja bangunan mahal, dan susah dicari," kata Hasto Wardoyo dalam Musrembang RKPD 2019 di Kulon Progo, Senin (2/4/2018).
Ia mengatakan keberhasilan pembangunan daerah dikatakan berhasil apabila tingkat kesenjangan sosial atau gini rasio rendah dan ada pemerataan pembangunan.
Di DIY, gini rasio 0,44 sedangkan di Kulon Progo hanya 0,39. Meski gini rasio di Kulon Progo hanya 0,39 namun belum semua orang kaya. Berdasarkan hitungan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kulon Progo banyak yang memiliki mobil, khususnya warga yang terkena dampak bandara.
Atas dasar itu, BPS menaikan batas kemiskinan dari pendapatan Rp270 ribu per kapita menjadi Rp312 ribu per kapitas sehingga angka kemiskinan yang ditarget turun menjadi 16 persen, tetap bertahan pada angka 20 persen. Angka ini jauh tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Gunung Kidul, angka kemiskinannya hanya 16 persen dengan pendapatan Rp270 ribu per kapita.
"BPS meningkatkan batas kemiskinan dengan dasar masuknya bandara dan banyaknya perumahan yang laku keras, meski yang beli dari luar semua. Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk semua OPD dan Bappeda, bagaimana kemiskinan di Kulon Progo ada perubahan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: