Harga minyak turun pada akhir perdagangan Kamis (5/4/2018) pagi WIB, karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat meredam sentimen para investor.
Tiongkok pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.
Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Tiongkok senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.
Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Tiongkok, kata Kementerian Keuangan Tiongkok.
Harga minyak diperdagangkan melemah tajam di sesi pagi, tetapi kemudian memangkas kerugian mereka setelah data resmi menunjukkan penarikan yang mengejutkan dalam stok minyak mentah AS.
Persediaan minyak mentah AS turun 4,6 juta barel pekan lalu menjadi 425,3 juta barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (4/4). Para analis memperkirakan kenaikan dua juta barel.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 0,14 dolar AS, menjadi menetap di 63,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 0,10 dolar AS menjadi ditutup pada 68,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: