Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Masih Pikir-Pikir, Koalisi atau Oposisi dengan Jokowi

Demokrat Masih Pikir-Pikir, Koalisi atau Oposisi dengan Jokowi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan (kedua kiri) hadir dalam orasi politik AHY di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (9/6). AHY menyampaikan orasi politik dengan tema "Dengarkan Suara Rakyat. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Demokrat baru akan memutuskan sikap akan membentuk poros koalisi baru atau bergabung dengan koalisi partai-partai pengusung Joko Widodo sebagai caon presiden setelah pelaksanaan pilkada serentak 2018.

"Saat ini Partai Demokrat masih membuka komunikasi dengan semua partai politik, termasuk dengan PDI Perjuangan," kata Hinca Panjaitan, di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Menurut Hinca, kalau diibaratkan dengan sepak bola, saat ini Partai Demokrat masih bermain tanpa bola, masih melakukan `gocek" tanpa bola.

Maksudnya, kata dia, masih terus membuka komunikasi dengan partai-partai lainnya untuk saling menjajagi kemungkinan koalisi.

Anggota DPR RI pergantian antar-waktu (PAW) ini menjelaskan, peta partai-partai politik saat ini, lima partai menyatakan mendukung Joko Widodo sebagai calon Presiden dan Joko Widodo sudah deklarasi.

"Calon lainnya belum melakukan deklarasi," katanya.

Hinca mengakui, Partai Demokrat telah melakukan komunikasi intensif dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk poros koalisi ketiga.

Ketika ditanya bagaimana perkembangan gagasan pembentukan poros ketiga? Dia menjelaskan, Partai Demokrat sudah tiga kali hampir ketemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Menurut Hinca, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, pernah sepakat untuk bertemu bersama membicarakan soal koalisi, tapi Muhaimin tidak hadir.

"Rencana pertemuan itu sudah sampai tiga kali, tapi Muhaimin tidak hadir," katanya.

Partai Demokrat, kata dia, terus membangun komunikasi dengan partai-partai lainnya, sambil memantau persiapan pilkada 2018, terutama di enam provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Rimut, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung.

Di enam provisi terseut, kata dia, adalah daerah yang padatr penduduk dan sekitar 74 persen pemilih pada pilkada serentak 2018 adalah pemilih pada pilpres 2019.

"Karena itu, Partai Demokrat baru akan menentukan sikapnya setelah pilkada, akan membentuk poros baru atau bergabung dengan koalisi yang sudah ada," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: