PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) atau Inprase, perusahaan logistik dan distribusi energi hari ini untuk pertama kalinya memperjualbelikan saham di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ketika perdana diperdagangkan, saham perusahaan langsung naik 50% atau naik 138 poin ke posisi Rp414 per saham dari harga penawaran Rp276 per saham.
Direktur Utama Indah Prakasa Sentosa Eddy Purwanto Winata mengatakan, dirinya optimistis saham perusahaan memperoleh tanggapan sentimen dari investor. Langkah pencatatan saham merupakan komitmen manajemen untuk menjadi perusahaan terbuka.
"Ini komitmen manajemen kami. Melalui go public kita menjadi perusahaan terbuka. Ini kami menjadi perusahaan kelima yang menjadi emiten," katanya, di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Ia berharap dengan dilakukannya IPO, pihaknya bisa semakin mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia yang notabene merupakan negara kepulauan. "Ini penyaluran (logistik), sangat menjadi penting," jelasnya.
Saat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perusahaan melepas sebanyak-banyaknya 150 juta saham, dengan harga penawaran Rp276 per saham.
Dari aksi ini, perseroan berhasil mengantongi dana segar sebesar Rp41,4 miliar. Sekitar 44% dari dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi saham PT Jono Gas Pejagalan, sisanya 56% akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Adapun hingga September 2017, total pendapatan perseroan mencapai Rp218 miliar, laba usaha sebesar Rp3,84 miliar, dan rugi bersih Rp14,43 miliar.
Sementara total aset perseroan sebesar Rp434 miliar, dengan posisi liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp314 miliar dan Rp119 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah