Perempuan memiliki peran penting dalam pemberdayaan ekonomi, terutama untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut dapat tercapai apabila perempuan memiliki akses terhadap pendidikan yang layak.
Asisten Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu, menuturkan bahwa 180 juta jiwa perempuan harus menjadi kekuatan untuk pemberdayaan ekonomi. Perempuan memiliki potensi yang sama kuatnya dengan potensi yang dimiliki oleh laki-laki. Namun, terlebih dahulu, seorang perempuan harus memiliki akses terhadap pendidikan.
"Pentingnya akses pendidikan tersebut karena semakin rendah pendidikan perempuan maka kesenjangan upah makin tinggi. Sebaliknya, pendidkan menjadi sumbangan yang penting untuk menghilangkan kesenjangan upah antara perempuan dan laki-laki," ujar Pribudiarta dalam acara Indonesia Women’s Forum 2018 yang diadakan oleh Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI), TelkomTelstra, dan Cerita Perempuan di Jakarta, Kamis (12/3/2018).
Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong perempuan untuk memiliki akses terhadap pendidikan dan mendorong perempuan untuk bebas bekerja di luar rumah.
"Saya yakin banyak perempuan Indonesia yang dapat membantu mewujudkan mengatasi kesenjangan ekonomi dengan memberi kesempatan pada perempuan untuk berperan dalam ekonomi," imbuh Pribudiarta.
Vice Chairwomen for Women Empowerment Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia serta President of Indonesia Business Woman Association, Nita Yudhi, menuturkan bahwa selama beberapa tahun terakhir ini, Indonesia telah menunjukkan pembangunan GDP (gross domestic product) yang kuat dan hal ini didukung oleh peningkatan partisipasi perempuan di lingkungan kerja.
"Hal ini harusnya mengingatkan kita bahwa setiap usaha dan inisiatif sungguh sangat berharga. Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang bagi pemerintah, sektor swasta, masyarakat, serta individual untuk memanfaatkan potensi karyawan perempuan di lingkungan kerja," imbuh Nita.
Selain akses terhadap pendidikan, hal yang tak kalah penting yakni kebijakan untuk perempuan di dunia kerja yang mengarah pada kesetaraan gender.
President Director Telkomtelstra, Erick Meijer, menuturkan bahwa Telkomtelstra berusaha untuk mendorong keberagaman dan inklusivitas melalui berbagai program, seperti waktu kerja yang fleksibel, fasilitas ruang laktasi bagi para ibu, dan penambahan cuti bagi karyawan laki-laki yang baru menjadi ayah.
"Kami percaya bahwa dibutuhkan suatu komitmen yang signfikan dari perusahaan untuk mengembangkan berbagai regulasi juga fasilitas untuk membantu pencapaian kesetaraan gender secara leih cepat," imbuh Erick.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu