Menteri Puspayoga: Kontribusi PDB Koperasi di Indonesia Relatif Kecil
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga mengaku kontribusi PDB koperasi di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara lain di ASEAN seperti Malaysia (5%), Thailand (7%), maupun Singapura yang di atas 10%.
"Hal itu antara lain karena pembinaan dan pengembangan koperasi di Tanah Air selama ini kurang konsisten. Karena itulah awal 2014 lalu kita lakukan reformasi total koperasi," ujar Puspayoga dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KSPPS Tunas Artha Mandiri (TAM) Syariah Tahun Buku 2017 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (12/4/2018).
Menurut Puspayoga, inkonsistensi pembinaan ini menyebabkan perkembangan koperasi di Indonesia berjalan relatif lamban. Kalaupun jumlahnya banyak, hanya dari segi kuantitas saja.
Menkop dan UKM membandingkan dengan Singapura dimana mantan PM Lee Kuan Yew pada 1973 secara konsisten membina NTUC Fair Price hingga menjadi koperasi ritel terkemuka di Singapura dengan pangsa pasar 60% dan masuk dalam daftar 300 koperasi besar dunia.
Koperasi ini didirikan atas inisiatif aktivis organisasi buruh National Trade Union Conggress (NTUC) dan pengaruhnya di pemerintahan cukup kuat, dimana anggotanya mencapai 500 ribu orang dibanding jumlah penduduknya yang hanya 6 juta jiwa.
Pada era yang sama, tahun 1970 an, Indonesia gencar membangun Koperasi Unit Desa (KUD), namun berbeda pendekatannya. Kalau NTUC Fair Price dibangun dengan konsep pelibatan partisipasi masyarakat dan terutama para pekerja untuk aktif mencari solusi kehidupan mereka sendiri secara otonom, KUD dibangun dengan konsep dari atas dan interventif dengan iberikan banyak fasilitas modal, gedung, manajemen, dan pengutamaan bidang bisnis.
Hasilnya, kalau NTUC Fair Price tumbuh dan berkembang pesat sebagai entitas bisnis mandiri yang dimiliki masyarakat secara luas, KUD malah rontok satu per satu karena fasilitas yang ada dicabut hingga kehilangan kepercayaan masyarakat.
"Karena itulah, sejak akhir 2014 kita melakukan reformasi total koperasi yang kini sudah mulai membuahkan hasil alias pecah telur. Dimana dulu sampai 2014, PDB koperasi hanya 1,7% kini menjadi 4,1%," jelas Puspayoga.
Dengan berbagai langkah yang konsisten, Menteri Puspayoga menargetkan pada 2019 kontribusi PDB koperasi di Indonesia bisa mencapai 5%. Artinya, sudah akan menyamai Malaysia.
Puspayoga menegaskan, PDB koperasi tidak bisa lagi pada angka yang rendah, harus terus dikejar pertumbuhannya. Banyak perubahan dalam regulasi yang dilakukan pemerintah untuk berpihak kepada koperasi.
"Tanpa koperasi berperan baik, tidak akan terjadi pemerataan kesejahteraan. Marilah bersama-sama koperasi betul-betul berperan untuk anggota," pungkas Puspayoga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah