Program Padat Karya Tunai (PKT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan dari Sabang sampai Merauke. Salah satu lokasi yang ditinjau Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah PKT jalan lingkungan yang merupakan bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kampung Kokoda, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Jumat (13/4/18).
Presiden RI, Joko Widodo, berujar bahwa dirinya bersama Bapak Menteri PUPR baru melihat padat karya tunai yang dilakukan di Provinsi Papua Barat.
"Kemudian saya juga pesan ke Bapak Gubernur kalau bisa yang dari APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota itu juga bisa dilakukan untuk program padat karya untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya," kata Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).
PKT meliputi perbaikan dan pembuatan saluran irigasi kecil, pemeliharaan jalan, pembangunan rumah khusus dan rumah swadaya, serta pembangunan jalan produksi, jalan lingkungan dan drainase. Melalui program tersebut diharapkan menambah penghasilan masyarakat dan meningkatkan perputaran uang di daerah.
PKT Kotaku yang ditinjau berupa pembangunan jalan akses sepanjang 75 meter dan pembangunan saluran drainase sepanjang 150 meter yang dilakukan sendiri oleh warga Kampung Kokoda sebagai suku asli di Kota Sorong .
“Jumlah masyarakat setempat yang menjadi pekerja 28 - 30 orang. Upah tukang sebesar Rp150 ribu/hari dan pembantu tukang sebesar Rp100 ribu/hari selama 50 hari dengan anggaran Rp133 juta,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Untuk PKT Kotaku di Papua Barat dilaksanakan di Kabupaten Sorong sebanyak 7 lokasi dan Manokwari dengan 3 titik lokasi dengan anggaran Rp5 miliar. Masing-masing lokasi dikerjakan selama 90 hari.
Selain itu, juga terdapat PKT irigasi kecil di 3 Kabupaten yakni Manokwari, Manokwari Selatan, dan Sorong yang berada di 50 lokasi dengan anggaran Rp25 miliar dikerjakan selama 50 hari.
Kemudian, PKT rumah khusus yang dikerjakan di Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni, Manokwari, Fak-fak dan Kaimana dengan total 250 rumah. Biaya pembangunan sebesar Rp56,9 miliar dengan dana padat karya di dalamnya sebesar Rp 5,2 miliar. Jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 750 orang.
Pemeliharaan jalan nasional berupa pembersihan drainase dan pembersihan bahu jalan juga dilakukan secara padat karya. PKT pemeliharaan jalan dilakukan di ruas jalan Kabupaten Monokwari, Sorong, Maybrat, Bintuni, Fakfak yang memiliki panjang 575 km.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu