Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan pada hari Kamis (19/4/2018) bahwa pemberontak Suriah mencegah inspektur untuk Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) untuk mencapai kota Douma, kantor berita RIA melaporkan.
Duta Besar Suriah untuk PBB sebelumnya mengatakan tim keamanan PBB akan melakukan perjalanan ke kota Suriah Douma menjelang kunjungan yang direncanakan oleh para ahli senjata kimia global pada hari Rabu (18/4/2018) untuk menyelidiki dugaan serangan gas beracun yang memicu serangan balasan yang dilakukan AS.
Negara-negara Barat mengatakan sejumlah warga sipil yang berlindung diserang bom gas hingga tewas di Douma pada 7 April 2018. Suriah dan sekutunya Rusia menyangkal bahwa serangan kimia telah diluncurkan.
"Hari ini tim keamanan PBB memasuki Douma untuk menilai situasi keamanan di lapangan dan jika tim keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini memutuskan bahwa situasi ini terdengar di Douma maka misi pencari fakta akan memulai pekerjaannya di Douma besok," Duta Besar Suriah Bashar Ja'afari mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa (18/4/2018).
Sebelumnya pada hari Selasa, televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa para ahli dari Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia telah memasuki Douma. Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan dia menyadari laporan dari Suriah bahwa inspektur dari OPCW telah dapat melihat kota tetapi "pemahaman kami adalah bahwa tim belum memasuki Douma." Sebuah sumber diplomatik mengatakan dalam sebuah pernyataan di Den Haag, kantor pusat OPCW.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo