Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir di tingkat terendah dua bulan pada Rabu (2/5/2018) pagi WIB, karena dolar AS menguat dan imbal hasil surat utang negara AS naik sehari menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 12,4 dolar AS atau 0,94 persen, menjadi ditutup di 1.306,8 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,66 persen menjadi 92,451 pada pukul 20.00 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil surat utang negara AS juga naik, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik tiga basis poin pada 2,963 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi dapat berarti pelemahan bagi emas, karena emas seperti juga komoditas-komoditas lainnya tidak menawarkan imbal hasil.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 27,4 sen AS atau 1,67 persen, menjadi menetap di 16,127 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli turun 10,2 dolar AS atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 894,2 dolar AS per ounce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: