Bank Indonesia (BI) mencatat peran ekonomi Sulsel terhadap nasional terus meningkat. Begitu pula peran ekonomi Sulsel terhadap Kawasan Timur Indonesia (KTI) semakin signifikan dalam satu dekade terakhir. Terhadap nasional, kenaikannya mencapai 1 persen dan terhadap KTI, kenaikannya tercatat menembus 5,9 persen.
"Jika pada 2007, peran ekonomi Sulsel baru 2 persen, maka dalam kurun waktu satu dekade sudah sekitar 3 persen. Sementara peran ekonomi Sulsel terhadap KTI pada 2017 mencapai 16,6 persen, meningkat dibandingkan 2007 yang sekitar 10,7 persen," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, pada acara Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2017 di Makassar, Kamis (3/5/2018).
Menurut Bambang, meningkatkatnya peran ekonomi Sulsel terhadap nasional maupun KTI, tidak lepas dari konsistensi tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel yang senantiasa berada di atas 7 persen. Dalam 10 tahun, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai 7,63 persen, jauh di atas angka nasional.
"Bahkan pada 2017, pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat yang kedua tertinggi se-Indonesia sebesar 7,23 persen. Kekuatan penopang ekonomi Sulsel pada 2017 terletak pada pengiriman ekspor dan daya dorong serapan belanja pemerintah daerah," jelas Bambang.
Bambang melanjutkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang positif, Sulsel harus mampu mempertahankan momentum itu. Jangan terlalu mudah puas. Olehnya itu, terbatasnya pemulihan ekonomi global justru menjadi momentum Sulsel untuk melakukan percepatan reformasi struktural.
Kata dia, pembangunan beberapa proyek infrastruktur, seperti pembangkit listrik tenaga bayu, bendungan/waduk dan pencetakan sawah menjadi kunci utama untuk memperkuat struktur ekonomi Sulsel. Muaranya untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: