Selama tahun fiskal 2018 yang berakhir pada 31 Maret 2018, Alibaba Group Holding Limited (NYSE: BABA) membukukan pendapatan sebesar US$39,898 juta, setara dengan kenaikan 58% YoY. Pendapatan dari bisnis utama naik 60% YoY menjadi US$34,120 juta.
Chief Financial Officer of Alibaba Group, Maggie Wu, menuturkan tahun fiskal 2018 berakhir dengan kuartal yang membanggakan. Pendapatan setahun penuh naik 58%, pendapatan bisnis utama naik 60%, pertumbuhan laba di atas 40%, dan arus kas bebas tahunan sebesar US$15,8 miliar.
“Melihat tahun fiskal 2019 ke depan, kami berharap kenaikan pendapatan hingga 60%. Ini mencerminkan kepercayaan diri kami pada bisnis utama serta momentum yang positif pada bisnis baru. Kami berharap beragam inisiatif pertumbuhan terbaru kami dapat mendorong nilai-nilai jangka panjang bagi pelanggan dan mitra kami serta meningkatkan total peluang pendapatan kami,” tutur Maggie dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Sementara itu, tahun fiskal 2018 juga ditutup dengan perolehan pendapatan dari bisnis komputasi awan naik 101% YoY menjadi US$2,135 juta; pendapatan dari media digital dan hiburan naik 33% YoY hingga US$3,119 juta; dan pendapatan dari inisiatif inovasi dan lainnya naik 10% YoY hingga US$524 juta.
Selain itu, konsumen aktif tahunan di pasar ritel Tiongkok mencapai 552 juta, bertambah 98 juta dalam periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2017. Pengguna mobile bulanan di pasar ritel Tiongkok mencapai 617 juta pada Maret 2018, bertambah 110 juta dari Maret 2017.
Sementara itu, volume barang dagangan kotor (GMV) yang ditransaksikan pada pasar ritel Tiongkok sebesar US$768 juta, merepresentasikan akselerasi tingkat pertumbuhan YoY sebesar 28% (dibandingkan pada tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 22% pada tahun fiskal 2017). GMV barang fisik Tmall naik 45% YoY.
Chief Executive Officer Alibaba Group, Daniel Zhang, menuturkan periode ini merupakan tahun fiskal yang sangat baik untuk Alibaba Group, didorong oleh pertumbuhan yang kuat pada bisnis utama Alibaba dan investasi yang Alibaba lakukan beberapa tahun ini sebagai inisiatif pertumbuhan jangka panjang.
“Dengan strategi New Retail yang terus berjalan, platform e-commerce kami terus berkembang menjadi infrastruktur ritel unggulan di Tiongkok. Selama beberapa tahun terakhir, kami juga terus mengembangkan teknologi, komputasi awan, logistik, hiburan digital, dan layanan lokal agar kami berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan pertumbuhan konsumsi di Tiongkok dan pasar di negara berkembang lainnya,” urai Daniel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: