Perekonomian Sumatera Utara triwulan I 2018 menunjukkan kinerja yang membaik. Realisasi pertumbuhan PDRB triwulan I-2018 tercatat 4,73% (yoy) lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 4,53% (yoy) sekaligus yang pertama kalinya meningkat setelah sejak tahun 2013 terus menurun. Konsumsi Rumah Tangga masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada triwulan I 2018.
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumut, Arief Budi Santoso mengatakan, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,98% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,73% (yoy) sehingga memberikan andil pertumbuhan ekonomi sebesar 2,57% (yoy). Peningkatan tersebut diperkirakan didorong oleh konsumsi pakaian serta transportasi seiring dengan kegiatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Imlek dan Cheng Beng.
"Sejalan dengan konsumsi RT, perekonomian Sumatera Utara pada triwulan I juga didorong oleh masih solidnya kinerja investasi yang tumbuh cukup tinggi sebesar 6,96% (yoy) dengan andil 2,02% (yoy), jauh meningkat dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 4,02% (yoy) dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2013," katanya, Selasa (8/5/2018).
Dijelaskannya, hal ini didorong kenaikan investasi bangunan sejalan dengan realisasi pembangunan proyek infrastruktur Pemerintah dan Swasta yang agresif dan tetap tingginya pertumbuhan investasi non bangunan yang didorong oleh pembelian mesin dan perlengkapan, sebagai indikasi penguatan aktivitas produksi serta peningkatan permintaan ke depan.
"Selain itu, realisasi belanja pemerintah yang terjadwal pada awal tahun juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2018 dengan laju 6,26% (yoy) dengan andil 0,38% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekspor sedikit melambat -0,08% yoy (andil -0,03% yoy) seiring denganpelemahan harga internasional komoditas karet dan kelapa sawit," ujarnya.
Selain itu sektor utama menunjang percepatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara triwulan I 2018. Dari sisi sektoral, kinerja sektor pertanian tumbuh 4,31% (yoy) dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,08% (yoy). Di sisi lain, sektor industri pengolahan yang memiliki pangsa kedua terbesar Sumatera Utara tercatat tumbuh signifikan dari 0,41% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 2,31% (yoy) dengan andil 0,45% (yoy), didorong oleh peningkatan produksi industri pengolahan kelapa sawit seiring dengan cuaca yang kondusif.
"Bank Indonesia memperkirakan pemulihan ekonomi Sumatera Utara terus berlanjut. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diperkirakan akan mengalami perbaikan, terutama ditopang oleh kuatnya permintaan domestik seiring dengan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat daya saing dan iklim usaha," ujarnya.
Selain itu, Pilkada tahun 2018 juga berpeluang memberikan dampak positif bagi PDRB Sumatera Utara secara langsung melalui konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) dan secara tidak langsung melalui konsumsi RT. Dengan demikian, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara 2018 berada pada kisaran 5,0% – 5,4% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: