Daerah Irigasi Rentang di Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka akan menjadi salah satu venue Asian Games 2018 untuk cabang olah raga dayung kategori Kano Slalom. Kualitas air di venue Kano Slalom masih keruh akibat adanya galian C seperti pasir dan tanah di daerah hulu.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, kualitas venue sudah memenuhi standar internasional dan telah dicek oleh Asian Canoe Federation.
“Saya kira untuk kuantitas air sudah cukup, sekitar 15 meter kubik per detik sehingga kecepatan (air) sudah memenuhi standar. Namun, kualitas airnya masih perlu ditingkatkan lagi," Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Menurut Basuki, sebenarnya, air dari Waduk Jatigede sudah cukup jernih, tetapi dalam perjalanan, air menjadi keruh karena ada penambangan pasir. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat agar sebelum Asian Games, kegiatan penggalian dihentikan sementara.
"Supaya airnya lebih jernih karena event ini merupakan kebanggaan bangsa kita,” terang Basuki.
Fasilitasnya pendukung lainnya yang dibangun adalah perbaikan jalan akses menuju venue perlombaan; penataan kawasan sekitar venue seperti penghijauan, paving, tempat duduk, dan pengecatan. Adapun anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan venue tersebut mencapai Rp4,2 miliar yang terbagi dalam dua tahun anggaran (2017–2018).
“Sekarang, tinggal fasilitas pendukung, saya akan cek lagi kesini, karena ini merupakan hajatan internasional setelah tahun 1962 lalu. Untuk keseluruhan venue Asian Games 2018 ditargetkan selesai pada akhir Juni 2018,” tegas Basuki.
Progres pembangunan venue tersebut sudah 95% dan ditargetkan selesai akhir Mei 2018. Adanya Venue Kano Slalom, Kabupaten Majalengka akan dikunjungi banyak orang baik dari dalam maupun luar negeri.
"Kualitas pekerjaan harus baik karena akan membawa nama baik bangsa Indonesia," ujar Basuki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu
Tag Terkait: