Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhir 2018, Indonesia-Mozambik Sepakat Rampungkan PTA

Akhir 2018, Indonesia-Mozambik Sepakat Rampungkan PTA Kredit Foto: Reuters/Grant Lee Neuenburg
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Mozambik berhasil mencapai kesepakatan atas sebagian besar artikel dalam draf Preferential Trade Agreement (PTA) di perundingan PTA Indonesia-Mozambik putaran pertama pada 31 Mei-1 Juni 2018. Indonesia dan Mozambik berkomitmen menyelesaikan perundingan pada akhir tahun ini sehingga dapat segera dimanfaatkan pelaku usaha.

Direktur Perundingan Bilateral Kemendag, Ni Made Ayu Marthini, pihak Mozambik sangat terbuka atas draf teks usulan Indonesia sehingga perundingan berjalan dengan lancar. Kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan atas sebagian besar artikel dalam draf teks PTA.

"Apabila semua berjalan dengan baik, perjanjian ini akan menjadi PTA yang pertama dimiliki oleh Indonesia dengan negara Afrika,” jelas Made dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (5.6

Menurut Made, perundingan ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan bersama kedua Menteri Perdagangan yang telah dilaksanakan di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) pada bulan April 2018 di Bali.

Selain itu, lanjut Made, penjajakan kerja sama PTA dengan beberapa negara di Afrika ini juga merupakan tindak lanjut kebijakan dan instruksi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan akses pasar ke wilayah nontradisional dalam rangka mendorong ekspor nasional. PTA merupakan perjanjian untuk menurunkan atau menghapuskan tarif bea masuk sejumlah produk.

Mozambik memiliki potensi pasar yang besar karena dapat dijadikan hub masuknya produk Indonesia ke kawasan Afrika, khususnya kawasan Afrika bagian Selatan. Di Mozambik masih banyak potensi produk yang belum tergali dengan maksimal. Selain itu, Mozambik merupakan negara penghasil bahan baku yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia.

Mozambik memiliki potensi pasar yang besar karena dapat dijadikan hub masuknya produk Indonesia ke kawasan Afrika, khususnya kawasan Afrika bagian Selatan. Di Mozambik masih banyak potensi produk yang belum tergali dengan maksimal. Selain itu, Mozambik merupakan negara penghasil bahan baku yang dibutuhkan oleh industri di Indonesia. 

Ekspor Indonesia ke Mozambik pada tahun 2017 tercatat sebesar US$54,1 juta dan impor dari Mozambik sebesar US$28,1 juta. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus US$26 juta.

Produk potensial yang dapat diekspor ke Mozambik antara lain adalah sabun, minyak kelapa sawit, semen, margarin, dan kertas. Sedangkan Indonesia mengimpor kacang-kacangan, ferro-aloys, tembakau yang belum dipabrikasi dan kapas dari Mozambik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: