Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Induk Beras Parepare Pertama di Luar Jawa dan Terbesar di Indonesia

Pasar Induk Beras Parepare Pertama di Luar Jawa dan Terbesar di Indonesia Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Pare-Pare -

Sulsel tidak lama lagi akan memiliki pasar induk beras. Penempatan sentra jual beli beras tersebut dipusatkan di Kota Parepare dan rencananya akan diresmikan pada Agustus 2018. Pasar Induk Beras Parepare akan menjadi kebanggaan Sulsel karena fasilitas itu merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa dan direncanakan terbesar di Indonesia. 

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono, telah mengecek lokasi Pasar Induk Beras Parepare yang menempati Gudang Bulog di Kawasan Lapadde. "Proses pembuatan pasar induk (beras) ini memang belum selesai. Kalau tidak ada halangan akan digabungkan peresmiannya dengan PLTB Sidrap sekitar bulan Agustus. Tergantung dari jadwal Presiden RI," ujar Soni. 

Pasar induk beras sendiri merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli komoditi pangan beras yang dikelola oleh Bulog dengan dukungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pasar induk beras itu juga menjadi instrumen neraca perdagangan daerah, pengendali harga, potensi peningkatan pendapatan daerah, pusat perdagangan wilayah, menjamin ketersediaan dan akses pangan masyarakat serta mengembangkan kewirausahaan petani dan kesejahteraan petani.

Pasar Induk Beras Parepare diproyeksikan mampu menampung hingga 100.000 ton beras. Olehnya itu, Pasar Induk Beras Parepare diklaim menjadi pasar induk beras pertama di luar Pulau Jawa dan terbesar di Indonesia. Meskipun dipusatkan di Parepare, Sumarsono menegaskan keberadaan pasar induk beras ini pemanfaatannya untuk berbagai daerah, bahkan lintas provinsi.

"Gudang Parepare ini dia bebas berkoordinasi dengan Bulog yang lain. Bisa berdistribusi kemana saja, nah kebetulan Sulsel ini selalu surplus beras, potensinya luar biasa. Itu kita bukan posisi penerima tetapi lebih kepada pengirim dan pemasok untuk daerah lainnya," ujar dia.

Stok beras yang ada di Indonesian Timur pun sangat bergantung dengan Sulsel. Bulog memegang peran strategi dan vital dalam mendistribusikan kelebihan beras ke daerah yang lain mengalami kekurangan.

Sumarsono melanjutkan hadirnya pasar induk bera di Sulsel sangat strategis. Itu karena  selain memiliki pelabuhan yang representatif juga listrik tersedia lebih dari cukup. Selain itu, produksi komoditas padi sangatlah besar dengan hasil giling yang bagus. Sulsel juga pemasok beras ke seluruh Indonesia.

Pada 2017 saja, Bulog Divre Sulsel telah mengirim beras 260.000 ton ke seluruh Indonesia, kecuali Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: