Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani dokumen "komprehensif" pada hari Selasa (12/6/2018) menyusul pertemuan bersejarah di Singapura yang ditujukan untuk denuklirisasi semenanjung Korea.
Tidak ada rincian segera tentang isi dokumen tetapi Trump mengatakan dia mengharapkan proses denuklirisasi untuk dimulai dengan "sangat, sangat cepat".
Meskipun terobosan yang dibuat di KTT hanya menandai dimulainya proses diplomatik, itu bisa membawa perubahan yang langgeng terhadap lanskap keamanan Asia Timur Laut, seperti halnya kunjungan mantan Presiden AS Richard Nixon ke Beijing pada 1972 yang menyebabkan transformasi China.
Sebelum menandatangani apa yang disebut Trump sebagai "surat komprehensif", Kim mengatakan kedua pemimpin memiliki pertemuan bersejarah "dan memutuskan untuk meninggalkan masa lalu di belakang. Dunia akan melihat perubahan besar. "
Trump mengatakan dia telah membentuk "ikatan sangat istimewa" dengan Kim dan hubungan dengan Korea Utara akan sangat berbeda.
"Orang-orang akan sangat terkesan dan orang-orang akan sangat bahagia dan kami akan mengurus masalah yang sangat berbahaya bagi dunia," ungkap Trump.
Ditanya apakah dia akan mengundang Kim ke Gedung Putih, Trump berkata: "Tentu saja, saya akan," ungkap Trump.
Dia menyebut Kim "sangat pintar" dan "negosiator yang sangat berharga dan sangat keras."
“Saya belajar dia adalah pria yang sangat berbakat. Saya juga belajar bahwa dia sangat mencintai negaranya,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: