Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fokus Garap Infrastruktur Pertambangan, Grand Kartech Yakin Pendapatan Naik 52,09%

Fokus Garap Infrastruktur Pertambangan, Grand Kartech Yakin Pendapatan Naik 52,09% Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Grand Kartech Tbk (KRAH) menyatakan akan kembali fokus untuk menggarap bisnis infrastruktur pertambangannya. Hal tersebut didasari oleh meningkatnya harga batu bara yang diperkirakan masih akan terus berkembang di tahun ini. 

"Kami melihat infrastruktur pertambangan menjadi bisnis yang menjanjikan sehingga kami mulai masuk ke kontrak maintenance service dan industry mining," ujar Direktur Utama Grand Kartech, Kenneth Sutardja, di Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Menurutnya, industri ini bukan bisnis baru bagi Perseroan. Pasalnya, sektor tersebut telah menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Perseroan selama 2016. 

"Dengan dicetuskannya kebijakan hilirisasi industri tambang yang mewajibkan perusahaan tambang untuk membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) di Indonesia, mendorong melonjaknya kebutuhan industri tambang akan steam boiler," ucapnya. 

Dalam kesempatan yang sama Direktur Keuangan PT Grand Kartech Tbk, Johannes Budi, mengungkapkan bahwa perluasan pasar tersebut tidak akan mengurangi pasar bisnis Perseroan yang sudah berjalan, yakni maintenance service

"Strategi ini dilakukan untuk menggenjot kelesuan pasar pada tahun 2017 yang berdampak pada penurunan penjualan dari Rp312 miliar menjadi Rp263 miliar," jelasnya. 

Namun begitu, Johannes menyebutkan bahwa secara komposisi penjualan dua lini bisnis Perseroan di sektor customize dan sektor energi serta sektor minyak dan gas, tetap menyumbang komposisi tertinggi seperti tahun lalu. 

Sementara itu, bisnis infrastruktur pertambangan yang akan kembali difokuskan Perseroan telah mulai dilakukan pada awal 2017 lalu. Adapun, carry over kontrak yang dibukukan mencapai sebesar Rp150 miliar. 

"Tahun ini kita ada tender Rp120 miliar lagi," ujarnya. 

Alhasil, Perseroan pun optimis pendapatan tahun ini akan bisa mencapai Rp400 miliar meningkat 52,09% dibandingkan penjualan tahun lalu yang sebesar Rp263 miliar. 

"Kami optimis pendapatan bisa capai Rp400 miliar tahun ini dengan margin 7%-8%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: