Konsultan properti Colliers International menyatakan bahwa karakteritik pasar perumahan untuk ekspatriat di wilayah DKI Jakarta tidak berubah, sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Pasar ekspatriat tidak ada perubahan dibanding tahun lalu. Banyak kontrak kerja yang berakhir dan sedikit proyek besar berskala nasional di Jakarta menjadi alasan tingkat permintaan perumahan ekspatriat tidak bergerak," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, di Jakarta, Rabu.
Selain itu, ujar dia, permintaan pada rumah di dalam kompleks untuk ekspatriat tetap tinggi, sebaliknya permintaah untuk rumah di luar kompleks cenderung turun. Hal tersebut, lanjutnya, terkait dengan pertimbangan bahwa di dalam kompleks perumahan keamanannya lebih terjamin dibandingkan dengan di luar.
Ia juga mengungkapkan, banyaknya ekspatriat dari China yang datang ke Jakarta tidak berpengaruh ke permintaan perumahan ekspatriat karena anggaran yang cenderung terbatas dan faktor efisiensi,mereka lebih banyak yang memilih apartemen kelas menengah-bawah atau kos-kosan.
Pada saat ini, industri jasa, manufaktur, kantor perwakilan negara asing dan institusi keuangan dinilai masih menjadi penggerak utama permintaan hunian untuk kalangan ekspatriat. Sedangkan terkait dengan lokasi, kawasan Jakarta Selatan dan Menteng-Jakarta Pusat dinilai juga masih menjadi incaran ekspatriat karena letaknya strategis dengan sarana pendukung yang lengkap seperti sekolah, mal dan rumah sakit.
Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) mengharapkan DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pertanahan menyusul aturan pembelian properti oleh orang asing di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: