Direktur Komersial PT Perkebunan Nusantara XI, Sucipto Prayitno, menilai, Bali berpotensi mempunyai pabrik gula untuk mengolah hasil panen tebu secara mandiri.
"Sesuai analisis, bila tersedia lahan 4.000 hektare ke atas, maka bisa bikin pabrik gula dan itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sucipto dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu (7/7/2018), seusai acara penanaman tebu di lahan seluas tujuh hektare di Bali.
Ia mengatakan, PTPN XI siap membantu dengan menyediakan bibit dan bimbingan teknis di lapangan.
"Kami mendukung gerakan tanam tebu ini dengan menyediakan bibit berkualitas dan bimbingan teknis di lapangan. Hal ini merupakan upaya untuk menambah luas lahan tebu dan mencapai swasembada gula nasional," katanya.
Sementara itu, untuk saat ini lahan yang sudah tertanami seluas 48,5 hektare dan yang proses land clearing sebesar 300 hektare.
"Kami harap tahun ini di Kecamatan Gerokgak bisa ditanami tebu dengan luasan 1.200 hektare. Dan total, rencana tahun depan dibuka lahan baru seluas 4.000 hektare di Buleleng," katanya.
Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, di sela-sela kegiatan itu mengatakan penanaman tebu di lahan seluas tujuh hektare sebagai tindak lanjut pengembangan industri gula di Bali.
Selain itu, penanaman tebu dilakukan untuk memanfaatkan lahan yang relatif kering dan selama ini kurang produktif untuk budi daya tebu sehingga bisa memberikan konstribusi positif bagi pembangunan ekonomi kesejahteraan masyarakat.
Ia berharap dengan perkebunan tebu, masyarakat, dan para petani bisa bekerja dengan sungguh-sungguh dan bersemangat, PTPN XI bisa terus membimbing, mendukung, serta membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. (FNH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: