Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang merealisasikan rencana membuka peluang kemitraan dengan seluruh perusahaan penyedia taksi melalui lelang terbuka.
"Kemarin Angkasa Pura menyampaikan kalau ada yang mau kerja sama (kemitraan taksi bandara) untuk mendaftar dan diproses dulu karena kalau ada beberapa 'provider' taksi yang bisa memberikan fasilitasi kepada penumpang, itu akan terjadi kompetisi yang sehat," katanya di Semarang, Rabu.
Ganjar menegaskan, tidak boleh ada monopoli pada penyediaan pelayanan taksi di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Terkait dengan hal itu, politikus PDI Perjuangan telah meminta Dinas Perhubungan Provinsi Jateng untuk memfasilitasi pembicaraan dengan pihak terkait.
"Prinsipnya tidak boleh ada monopoli, layanan kepada masyarakat harus baik dan preman pasti tidak kita izinkan, maka saya minta Angkasa Pura, TNI Angkatan Darat, dan Dishub untuk duduk bersama," ujarnya.
Ganjar mengaku akan memantau langsung perkembangan penyelesaian permasalahan terkait praktik monopoli taksi bandara. Respon Ganjar dipicu oleh peristiwa tidak menyenangkan terkait penghadangan taksi non-resmi bandara yang dialami oleh Nathalie di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada Minggu (15/7).
Melalui media sosial Facebook dengan akun Nathalie Nathalie, perempuan asal Semarang menceritakan pengalaman tidak mengenakkan dan praktik premanisme oleh oknum keamanan bandara saat menumpang Taksi Blue Bird.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: