Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tom Lembong Yakin FDI Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia

Tom Lembong Yakin FDI Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia Kepala BKPM Thomas Lembong (kiri) bersama Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kanan) memberikan paparannya pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (18/7). Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut membahas mengenai kemudahan investor berinvestasi sesuai minat sektor masing-masing. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengakui bahwa konsumsi rumah tangga saat ini memang masih mengalami perlambatan sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) diyakini bisa menyelamatkan perekonomian Indonesia. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini hanya sebesar 5,1% sementara pertumbuhan investasi mencapai 7,9%. 

"Saat ini yang menyelamatkan ekonomi kita adalah investasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Ia menuturkan, hingga saat ini sektor perindustrian merupakan sumber pertumbuhan ekonomi paling dinamis dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian.

"Sebesar 40% dari total investasi di BKPM berasal dari perindustrian. Sektor pariwisata juga menyumbang besar," jelasnya. 

Lembong menjelaskan bahwa nilai investasi di sepanjang 2017 mencapai Rp3.227,95 triliun atau lebih tinggi dibandingkan perolehan di 2016 senilai Rp3.004,87 triliun.

"Tetapi, kalau investor tidak nyaman dan tertarik berinvestasi, mereka akan lari ke luar negeri," terangnya.

Dengan demikian, menurut Lembong, sejauh ini pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang mampu meningkatkan kepercayaan investor. Pasalnya, lanjut dia, saat ini pemerintah tengah mengandalkan komponen investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan menggeser konsumsi.

Adapun upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi diharapkan tidak lagi mengandalkan ekspor yang berbasis komoditas, melainkan harus mengarah pada pengembangan sektor perindustrian, pariwisata, dan jasa.

"Pada 2013, kenaikan harga komoditas memang menjadikan ekonomi kita naik tiga kali lipat," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: