Cucu Abdullah, seorang pria asal Yogyakarta, berhasil menjual produk mikrofon buatan tangannya ke pasar global. Awalnya, Cucu tidak pernah berpikir untuk bisa menjual karyanya ke berbagai negara. Namun siapa sangka, mikrofon yang ia buat bersama temannya di tahun 2014 menjadi produk lokal yang bisa dibanggakan di pasar global.
Sebagai lulusan dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Cucu ingin mengabdikan ilmunya dengan menjadi seorang guru di sekolah musik di Jakarta. Setelah 5 tahun menjadi guru, Cucu mulai berpikir untuk kembali ke kampung halaman dan tinggal bersama sang istri. Baginya, hubungan jarak jauh akan mengganggu keutuhan rumah tangganya.
Kembali ke kampung halaman ternyata cukup membuat Cucu kebingungan perihal karier. Hingga akhirnya seorang teman bernama Gatot Danar mengajaknya untuk mengembangkan took retail alat musik yang masih dijalaninya. Cucu yang tidak memiliki pengalaman bisnis dan hanya pernah berjualan kecil-kecilan sejak masih sekolah itu pun menerima tawaran temannya. Cucu pun belajar untuk bisa memasarkan sebuah produk.
Selama tiga tahun Cucu menekuni dan ikut mengembangkan bisnis toko musik yang kebanyakan produknya adalah impor. Dari sanalah kemudian Cucu mulai berpikir untuk menciptakan produk lokal murah, berkualitas dan tidak kalah dengan produk impor yang harga per setnya bisa mencapai 700 Euro atau lebih dari Rp8 juta.
Bersama Gatot, Cucu pun mencoba merakit prototype mikrofon dengan berbagai eksperimen. Hingga akhirnya, di awal 2015, prototype mikrofon buatannya tersebut ia beri nama Seruniaudio dan produk pertamanya adalah SEM-01.
Seruni SEM-01 adalah mikrofon kondensor electret buatan tangan dengan komponen berkualitas tinggi. Produk tersebut khusus dirancang untuk instrumen akustik untuk menangkap kualitas suara terbaik mereka. Dengan respons frekuensi 20 Hz-20.000 Hz, Seruni SEM-01 dapat mereproduksi suara alat musik dengan baik dan alami.
Sampai akhirnya, Seruniaudio dipercaya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mewakili Indonesia di ajang South by SouthWest di Amerika Serikat.
Saat memamerkan produknya, Cucu mengungkapkan bahwa beberapa pengunjung tertarik dengan produknya.
"Tapi kembali lagi, kami tidak menjual produk secara langsung. Itu membuat beberapa pengunjung sedikit kecewa," ungkap Cucu dalam sharing-nya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Namun, hal itui membuat kepercayaan diri Cucu bertambah untuk membawa produknya ke pasar global. Cucu dan Gatot pun mengunjungi beberapa toko musik di Amerika Serikat. Ternyata, respons yang baik dari beberapa toko musik di sana membuatnya bersyukur karena perjuangannya membuahkan hasil.
"Ini membuka lebar peluang kami untuk memasarkan produk kami di Amerika Serikat," ucap Cucu.
Saat ini, produk Seruniaudio sudah semakin meningkat, bahkan sudah ada 14 dealer di seluruh Indonesia. Cucu juga mengaku sedang mengembangkan produknya ke produk stage micropohe, drum microphone, vlog microphone, dan wireless microphone. Bahkan, customer Seruniaudio telah merambah ke Singapura, Malaysia, Australia, London, dan Jerman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: