Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Lombok Utara, Menteri Basuki Pastikan Bantuan Air Minum dan Sanitasi

Kunjungi Lombok Utara, Menteri Basuki Pastikan Bantuan Air Minum dan Sanitasi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan tanggap darurat pascagempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) lalu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi wilayah itu kemarin, Senin (6/8/2018).

Basuki Hadimuljono menyampaikan, Kementerian PUPR berupaya memenuhi kebutuhan warga dan para pengungsi, terutama air dan sanitasi pada masa tanggap darurat pascabencana.

"Untuk mendapatkan sumber air, Kementerian PUPR akan membuat sumur bor di dekat lokasi pengungsian. Kementerian PUPR mendatangkan sarana dan prasarana untuk membantu pengungsi pada masa tanggap darurat ini dari gudang peralatan di Bali dan Bekasi ," kata Basuki dalam rilis yang diterima redaksi Warta Ekonomi, Selasa (7/8/2018). 

Dari gudang peralatan di Bali dikirim ke Lombok 30 unit tenda hunian darurat (THD), 16 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, dan 30 unit HU kapasitas 1.000 liter. Sementara dari gudang Bekasi dikirimkan ke Ubung Bali sebanyak 26 unit Portable Toilet, 40 unit THD, dan 100 unit rangka besi HU kapasitas 2.000 liter yang selanjutnya dikirim ke Lombok. Sebagian barang tersebut telah didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian.

Basuki meninjau langsung sumur bor di Kecamatan Tanjung untuk memastikan pasokan air di lokasi pengungsian dan locus prioritas lainnya, seperti rumah sakit, puskesmas, musala, dan hunian warga.

Selain itu, dia bertemu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei. Willem Rampangilei menyampaikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara lumpuh, sehingga untuk pengiriman bantuan sangat mengharapkan dari pemerintah pusat dan provinsi. 

"Kabupaten Lombok Utara menderita dampak bencana yang paling parah. Dukungan dari Kementerian PUPR sangat dibutuhkan, terutama air bersih dan sanitasi untuk para pengungsi. Kami juga berharap keterlibatan Kementerian PUPR dalam verifikasi jumlah dan kategori rumah yang rusak, sehingga bisa lebih cepat," kata Willem. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: