Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulteng Ditarget Jadi Lumbung Jagung Nasional

Sulteng Ditarget Jadi Lumbung Jagung Nasional Petani memanen jagung di Sapen, Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/6). Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) memprediksi produksi jagung nasional pada 2018 akan meningkat lima hingga tujuh persen dibandingkan tahun lalu karena adanya penambahan areal tanam baru dan upaya pemerintah dalam menganggarkan bantuan benih hingga 4 juta hektare. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Palu -

Pemerintah pusat menargetkan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu lumbung komoditas pangan nasional, terutama jagung untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

"Insya Allah target itu bisa menjadi kenyataan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Trie Iryani Lamakampali di Palu, Minggu (19/8/2018).

Untuk itu, sejak dua tahun terakhir Pemprov Sulteng bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berkolaborasi mendukung program pengembangan jagung dan komoditas pangan lain serta komoditas hortikultura di provinsi ini.

Pengembangan jagung di Sulteng dilakukan di hampir seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.

Pada tahun ini, kata Trie, akan dikembangkan jagung di areal lahan selusas 121.065 hektare.

Jika areal seluas itu ditanami jagung dan bisa menghasilkan 46,67 kuintal per hektare, akan menghasilkan jagung pipilan sebanyak 540.404 ton per tahun, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2016-2017, produksi jagung petani Sulteng baru sekitar 200.000 ton per tahun.

Namun pada 2018, Pemprov Sulteng menargetkan produksi jagung petani akan naik hingga mencapai 540.404 ton.

"Niscaya target itu terpenuhi. Bahkan kemungkinan besar melebihinya," ujar Trie.

Karena itu, Pemprov Sulteng terus mendorong para petani di semua kabupaten dan kota di Sulteng untuk mengembangkan jagung sesuai dengan potensi lahan yang tersedia dan telah dialokasikan pemerintah.

Di Sulteng selama ini ada sejumlah kabupaten penghasil jagung terbesar, seperti Kabupaten Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Sigi, Donggala, Parigi Motong, dan Poso.

Untuk meningkatkan produksi petani, Pemprov Sulteng menerapkan beberapa strategi, meliputi pendayaan potensi lahan, peningkatan kesuburan lahan, dan pengamanan sistem produksi.

Benih yang ditanam harus merupakan bibit unggul, pemupukan dilakukan secara teratur, dan juga pengendalian hama dan penanganan pascapanen.

Menurut dia, hal-hal di atas harus mendapat perhatian para petani agar hasil yang capai pada tahap panen bisa mengembirakan.

Harga jagung pipilan dijual para pedagang di pasaran Kota Palu saat ini berkisar Rp5.000 per kg. Harga di tingkat petani bervariasi antara Rp2.500-Rp3.000 per kg.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: