- Home
- /
- Government
- /
- Government
Kurangi Impor dan Wujudkan Swasembada 2025, Wamentan Tanam Jagung di Lahan Replanting Sawit

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional melakukan penanaman jagung secara simbolis di Okura, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (4/2/2025).
Bersama dengan Polda Riau, penanaman tersebut dilakukan di lahan sawit yang sedang dalam proses peremajaan (replanting) sebagai bagian dari strategi tumpang sari guna meningkatkan produksi jagung dalam negeri.
Program tersebut, menurut Sudaryono, merupakan kerja sama Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Polri untuk mencapai target produksi jagung di lahan seluas 1,2 juta hektare. Adapun tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor dan mewujudkan swasembada jagung nasional pada tahun 2025, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Riau menjadi salah satu daerah strategis karena memiliki lahan perkebunan yang luas. Saat peremajaan, sawit bisa ditumpangsarikan dengan jagung atau padi untuk meningkatkan produktivitas," ujar Sudaryono dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Program tersebut tak hanya melibatkan pihak kepolisian saja, melainkan juga Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) dan berbagai perusahaan sawit baik swasta maupun BUMN yang sedang melakukan program peremajaan kebun. Dengan adanya langkah penanaman itu, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi jika produksi jagung nasional akan meningkat secara signifikan.
Lebih lanjut, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementan memastikan petani tidak mengalami kesulitan dalam hasil panennya. Dia menegaskan bahwa saat ini Bulog menerima mandat untuk menyerap 10% dari total hasil panen petani dalam bentuk gabah, sehingga harga tetap stabil dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Baca Juga: Bisa Hemat Devisa hingga USD 5,2 M, Ini Bentuk Dukungan Kemendag Percepat Swasembada Pangan
"Ketika panen tiba, negara harus hadir dan bersentuhan langsung dengan petani. Oleh karena itu, Bulog wajib membeli hasil panen untuk menjamin harga yang layak bagi mereka," ucap pria yang akrab disapa Mas Dar ini.
Strategi tumpang sari ini selain untuk mendorong kemandirian pangan juga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani dan memanfaatkan lahan sawit secara lebih produktif. Mas Dar meyakini dengan adanya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan petani, maka Indonesia bisa mencapai target swasembada jagung pada tahun 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement