Produksi kedelai di Kabupaten Lebak, Banten, sampai dengan Juli 2018 mencapai 2.362 ton dan panen masih berlangsung hingga September mendatang.
"Kami yakin produksi kedelai itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi," kata Kepala Seksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Lebak, Sabtu.
Petani mengembangkan pertanian kedelai di Kabupaten Lebak mulai menggeliat sehubungan dengan tingginya permintaan pasar dan harganya yang relatif baik.
Para petani menanam kedelai dengan memanfaatkan lahan-lahan kering yang jumlahnya hingga ribuan hektare.
Selama ini Kabupaten Lebak berpotensi menjadi lumbung kedelai dan bisa memasok untuk kebutuhan pasar DKI Jakarta.
Menggeliatnya petani di sini dalam membudidayakan tanaman kedelai setelah dua tahun terakhir Kementerian Pertanian menggulirkan bantuan program Upaya Khusus (Upsus) padi, jagung dan kedelai (pajale).
"Kami mendorong petani terus mengembangkan kedelai untuk mendukung swasembada pangan juga pendapatan ekonomi," ujarnya menjelaskan.
Menurut Deni, pihaknya tahun ini menerima bantuan benih kedelai melalui program Upsus pajale seluas 2.500 hektare tersebar di 21 kecamatan.
Pendistribusian benih sudah disalurkan kepada kelompok-kelompok tani dan diantaranya 2.000 hektare sudah ditanam. Kemungkinan sisanya seluas 500 hektare ditanam pada September mendatang.
"Kami berharap bantuan kedelai itu dapat menyejahterakan petani," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sukarame Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Amin, mengatakan panen kedelai di wilayahnya itu dari tanam Mei-Juni 2018 lalu dan produktivitasnya cukup bagus karena tidak terserang hama dan penyakit tanaman.
Dari hasil panen kedelai itu dipastikan pendapatan ekonomi petani meningkat setelah harga di pasaran menembus Rp6.500 per kilogram.
"Kami panen kedelai itu sangat diuntungkan karena harga di pasaran cukup baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Budi, mengatakan semua kedelai yang dipanen itu merupakan bantuan Kementerian Pertanian dengan menyalurkan benih unggul bersertifikat dengan masa panen selama tiga bulan.
"Kami mendorong petani terus mengembangkan tanaman kedelai karena permintaan pasar cenderung tinggi," katanya.
Hingga 20 Agustus, program sejuta rumah telah mencapai 582.638 unitÂ
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: