Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APTRI Minta Pemerintah Stop Impor Gula

APTRI Minta Pemerintah Stop Impor Gula Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendatangi Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk meminta pemerintah menghentikan impor gula.

"Petani menuntut agar impor gula untuk konsumsi maupun rafinasi distop, karena sudah kebanyakan," kata Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Perwakilan petani tebu dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu diterima langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Dalam pertemuan tersebut, APTRI menyampaikan bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas gula petani yang tidak laku akibat banjirnya gula impor.

Untuk itu, APTRI mendesak agar seluruh gula petani yang tidak laku dapat dibeli pemerintah dengan harga Rp9.700 per kilogram, baik yang digiling di pabrik gula BUMN maupun di pabrik gula swasta tanpa ada diskriminasi.

Menurut dia, saat ini gula petani hanya ditawar pedagang Rp9.100-Rp9.200 per kilogram.

"Petani sangat dirugikan. Gula petani saat ini menumpuk di gudang-gudang pabrik gula kurang lebih 600 ribu ton," paparnya.

Ketum APTRI mengingatkan bahwa petani tidak kuat membayar sewa lahan dan mengolah kembali tanaman yang baru selesai ditebang.

Ia juga menyoroti Perum Bulog yang ditugasi oleh pemerintah untuk membeli gula petani dengan harga Rp9.700 per kilogram ternyata tidak melakukannya secara berkelanjutan.

Berdasarkan data dari APTRI, persediaan gula konsumsi (GKP) tahun 2018 sangat berlebih yaitu sekitar 6,2 juta ton sedangkan kebutuhan GKP tahun ini adalah 2,7-2,8 juta ton, sehingga diperkirakan ada kelebihan gula 3,5 juta ton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: