Puluhan pelaku bisnis infrastruktur teknologi informasi berkumpul di ajang Big Data International Group (BDIG) yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).
BDIG merupakan salah satu perusahaan yang mengoperasikan layanan bisnis pengembangan perangkat lunak, IT, telekomunikasi, warehouse, database dan produksi untuk mengumpulkan dan menangkap sejumlah besar rangkaian data kompleks yang berguna dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang dan meningkatkan pengalaman pengguna e-commerce.
Ceo Big Data, Alan Wilkinson memaparkan tren sektor industri teknologi di Indonesia sedang berkembang. Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi tertinggi pengguna internet di Asia Tenggara merupakan destinasi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan ini.
“BDIG sebagai perusahaan bisnis yang bergerak dalam layanan IT dan database secara optimis akan menjalankan dan membuka pasar IT di Indonesia,” tuturnya.
Lanjutnya, Ia mengatakan acara ini bertujuan memberikan penghargaan kepada marketing yang telah berdedikasi dan berprestasi dalam mempromosikan platform BDIG.
"Dengan harapan, BDIG akan terus meningkatkan kualitas dan prestasinya dalam memperkenalkan BDIG di seluruh Asia Tenggara." tukasnya.
Sekedar informasi, istilah Big Data sendiri, biasa diasosiasikan dengan 3V, yang pertama kali diperkenalkan oleh Doug Laney, Wakil Presiden dan analis terkenal dari perusahaan Gartner pada tahun 2001.
3V yang dimaksud adalah Volume, Velocity dan Variasi, yang digunakan untuk sektor property atau dimensi dari Big Data.
Mulai dari situ, lebih banyak memakai “V” yang telah teridentifikasi seperti Kebenaran (Veracity), Keabsahan (Validity), Nilai (Value), diantara yang lain (Visibilitas). Sedangkan Kepentingan dari kebenaran ( Veracity) sejauh ini secara bertahap telah diakui.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: