Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, memprediksi untuk musim kemarau di wilayah Cirebon terjadi hingga awal bulan Oktober dan untuk puncaknya yaitu pada Agustus-September.
"Musim kemarau (di wilayah Cirebon) hingga awal Oktober," kata prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Senin.
"Sedangkan pada pertengahan sampai dengan akhir bulan Oktober merupakan musim pancaroba atau transisi," katanya lagi.
Dengan kondisi seperti itu masyarakat dan pemerintah perlu mewaspadai adanya daerah yang rawan kekeringan, untuk itu harus ada persiapan, agar semua bisa dihadapi.
Menurut Faa Iziyn, di wilayah Cirebon yang terdiri dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, bulan September ini merupakan puncak musim kemarau.
"Harus ada persiapan dari berbagai pihak, untuk meminimalkan kekurangan air bersih," ujarnya.
Dia mengatakan selama musim kemarau juga berpotensi adanya angin kencang serta gelombang laut tinggi.
Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat waspada, karena angin kencang yang kecepatannya sampai 40 kilometer per jam itu bisa menumbangkan pohon dan juga baligho.
"Angin yang berhembus selama musim kemarau ini bisa mencapai 40 kilometer per jam, sementara untuk normalnya hanya 20 kilometer per jam," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: