Dari hasil analisis jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai sekitar 176 juta dilansir Komisi Pemilihan Umum (KPU). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini menemukan hampir tiga juta data pemilih ganda menjelang Pemilihan Umum dan Presiden 2019.
Ketua Bawaslu RI, Abhan, mengatakan hingga hari ini pihaknya telah menganalisis 492 dari 514 Kabupaten/Kota. Karenanya dari data pemilih ganda yang ditemukan, kemungkinan akan meningkat, lantaran masih ada data pemilih di 22 kabupaten/kota yang belum dianalisis.
"Hingga saat ini analisis Bawaslu sudah mencapai 492 kab/kota. Jumlah pemilih 176.988.126. Data ganda sebanyak 2.905.116," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Sebelumnya, awal pekan ini Abhan menjelaskan data ganda mencapai sekitar satu juta pemilih. Angka ini merupakan hasil analisis terhadap DPT di sebagian kabupaten/kota yang tersebar di Indonesia. DPT ganda itu ditemukan dengan menyaring berdasarkan tiga kategori, yakni Nomor Izin Kependudukan (NIK), nama, dan tanggal lahir. Hasilnya ditemukan sekitar satu juta data pemilih serupa.
"Hasil analisis kegandaan mendasarkan pada elemen NIK, Nama dan Tanggal Lahir yang identik," katanya
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim menemukan 6,3 juta pemilih ganda dalam DPT. Temuan itu berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukan tim internal.
"Kami melakukan validasi, ada kejelasan yaitu masih ada 6,3 juta DPT ganda. Ini masih bergulir terus, kemungkinan bisa berkurang lagi," terang Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno beberapa waktu lalu.
Eddy melanjutkan, pihaknya telah melakukan validasi dan penyisiran atas DPT yang diberikan KPU dalam masa perpanjangan waktu selama sepuluh hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: