Jan Paris Majd, Ketua Harian Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengungkapkan bahwa Indonesia masih menjadi market terbesar bagi pelaku industri game. Pasalnya, di Indonesia terdapat 44 juta gamers yang merupakan 20% dari total gamers di seluruh dunia.
Di 2018, revenue dari industri game di Indonesia mencapai US$880 juta. Hal ini membuktikan bahwa game masih memiliki pasar yang potensial. Bisnis game juga diakui Jan sebagai salah satu bisnis yang dapat membawa keuntungan sangat besar, namun juga risiko yang tidak ringan.
"Dalam menjalankan bisnis di industri game, kendala yang harus dihadapi para pelakunya adalah sulitnya bersaing di negeri sendiri dengan developer game asing seperti Amerika Serikat, China dan Jepang. Bahkan saat ini, yang tengah merajai pasar Indonesia adalah China," ujarnya.
Kesulitan untuk bersaing dengan game dari luar diakui Jan karena marketing funding untuk para pelaku industri game Indonesia masih sangat sedikit.
"Sedangkan ada game dari luar yang marketing-nya dengan cara menawarkan hadiah miliaran jika memenangkan game tersebut. Itu akan sangat susah (untuk disaingi)," ungkap Jan.
Namun, di samping ketatnya persaingan bisnis game, Jan tetap optimistis untuk terus menggeluti dunia game dengan meningkatkan kualitas dan kreativitas game dari Indonesia, mengingat market di Indonesia potensial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: