Ground Breaking Ceremony pembangunan jalur Kereta Api khusus Batubara Servo Railway di Jalan Prabumulih-Baturaja KM. 68 Desa Menanti, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim Sumsel dilaksanakan menyusul penandatangan prasasti dan pemotongan rangakaian bunga melati oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin bersama Direktur Pengusahaan Batubara, Kementerian ESDM RI, Dodik, Komisaris PT. BME, Apri Reza Fachtoni, Durektur Infrastruktur PT. PP Tbk, Toha Fauzi dan Comisioner Servo Railway, Widhi Hartono.
"Ini Ground Breaking Servo yang kedua kalinya saya hadiri, pertama pada 2012 untuk jalan PT Servo dan sekarang jalur kereta api khusus PT. Servo,” ungkap Alex Noerdin dalam sambutannya, Rabu (19/9/2018).
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Beli Tiket KAI yang Perlu Anda Ketahui
Menurut Alex, Provinsi Sumsel sangat luar biasa selain memiliki kekayaan Batubara sebesar 45,20 % cadangan Batubara Indonesia, Sumsel juga memiliki berbagai kekayaan energi lainnya, seperti listrik yang surplus.
Untuk itu, Alex sangat mengapresiasi dilaksanakannya pembangunan jalur kereta khusus Batubara Servo.
Dia menjelaskan Batubara yang dikeluarkan hanya sekitar 30 juta ton per tahun dengan dibangunnya jalur khusus kereta api ini Batubara bisa dikeluarkan hampir 140 juta ton per tahun belum ditambah yang lain-lainnya.
Selama ini, Sumsel sudah tertinggal jauh dengan Kalimantan karena sejak bertahun-tahun yang lalu Kalimantan sudah mengeluarkan sekitar 200 juta ton Batubara per tahunnya sedangkan Sumsel baru mulai merangkap antara 25 sampai 30 juta ton per tahun. Padahal, cadangan Batubara Indonesia hampir separuhnya ada di Sumatera Selatan.
“Ini berpacu dengan waktu karena pada saatnya nanti Batubara sudah tidak diminati lagi penggunaannya karena tergantikan dengan energi terbaharukan, ini untuk 10 sampai 20 tahun kedepan. Jadi, se-segera mungkin mengeluarkan Batubara itu karena jika tidak akan mendapat kerugian yang luar biasa,” terangnya.
“Jadi harus secepat mungkin, saya sangat mengapresiasi pembangunan jalur kereta khusus ini agar mempercepat Batubara kita dikeluarkan, sayang kalau 22,4 miliar ton batubara yang ada di bumi Sriwijaya ini hanya dikeluarkan separuhnya,” lanjut Alex.
Comisioner Servo Railway Widhi Hartono mengatakan, pembangunan jalur kereta api khusus tersebut sepanjang 150 KM dari Tanjung Enim Baru sampai ke Tarahan Prabumulih. Pembangunan tahap awal dilaksanakan double track dan akan dilanjutkan secara bertahap sampai double track secara keseluruhan.
“PembangunanJalur kereta ini rasanya mengingatkan kembali masa kolonial dimana adanya perusahaan swasta yang melakukan pembangunan jalur kereta api,” ujar Widhi Hartono.
lanjut ia mengatakan, strategisnya pembangunan jalur kereta api servo dilaksanakan untuk mendukung Sumsel menjadi Provinsi yang super makmur dan sejahtera, karena diyakini dengan adanya jalur kereta api yang melintasi 3 Kabupaten tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kemajuan ekonomi masyarakat sekitar.
"Jika sudah siap berpoerasi kita akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk operasionalnya serta terus meningkatkan sinergi yang tinggi dengan berbagai pihak lainnya. Dengan Servo Railway ini akan berdampak pada peningkatan Batubara sebesar 1,5 juta ton per tahunnya. Untuk itu, saya mewakili PT. Servo sebagai perusahaan swasta nasional, mohon izin untuk melaksanakan pembangunan ini,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: