Raksasa internet China Tencent Holdings mengumumkan pada hari Minggu (30/9/2018) perihal restrukturisasi pertama dalam enam tahun, yang dilakukan pada saat itu menghadapi tantangan yang meningkat dari peraturan pemerintah yang lebih ketat.
Perombakan itu terjadi ketika Tencent Holdings, yang telah mengalami penurunan besar dalam nilai pasar tahun ini, menghadapi kritik baru dari para analis dan investor yang khawatir oleh kebijakan regulator China, strategi luar negeri yang tidak jelas, dan utang yang terus bertambah.
Perusahaan game dan media sosial adalah salah satu dari sejumlah perusahaan internet China yang prospeknya dipertanyakan setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang spektakuler.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen dan terdaftar di Hong Kong mengatakan dalam pernyataan pada Minggu (30/9/2018) bahwa mereka akan mengkonsolidasikan tiga grup bisnis konten ke satu unit dan membuat grup baru untuk cloud dan industri cerdas.
Langkah ini terlihat pada peningkatan layanan penawaran data berbasis cloud untuk klien korporat, yang menyaingi Alibaba Group di China, dan meningkatkan kemampuan penawaran kontennya untuk berbagai layanan seperti WeChat, musik, permainan, aplikasi dan hiburan lainnya.
Tencent akan mengeksplorasi lebih jauh integrasi sosial, konten dan teknologi yang lebih sesuai untuk tren masa depan, dan mempromosikan peningkatan dari internet konsumen ke internet industri.
Perusahaan itu mengatakan akan membentuk komite teknologi untuk membantu memperkuat penelitian dan pengembangannya serta mendorong kolaborasi dan inovasi.
Didirikan pada tahun 1998, Tencent menikmati pertumbuhan tanpa gangguan ketika go public pada tahun 2004 hingga tahun ini. Sahamnya melonjak lebih dari 88 kali setelah IPO-nya, dan nilai pasarnya mencapai puncak US$578 miliar pada Januari tahun ini.
Pada hari Jumat, saham Tencent di Hong Kong ditutup pada HKUS $323,20, dibandingkan dengan HKUS $406 pada akhir tahun 2017. Pundi-pundi keuntungan terbesar perusahaan adalah dari aplikasi game.
Namun, game paling populer tahun ini adalah PlayerUnknown's Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile), dan otoritas China belum menyetujui pembelian dalam game yang memungkinkan Tencent menghasilkan keuntungan, seperti dilansir dari Channel NewsAsia, Senin (1/10/2018).
Dipukul oleh tindakan keras China terhadap game online, Tencent telah melaporkan penurunan laba kuartalan pertamanya dalam hampir 13 tahun.
Bisnis utama Tencent adalah video game tetapi perusahaan juga menjalankan jaringan sosial dominan China, WeChat, dengan lebih dari 1 miliar pengguna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: