Ratusan pendonor darah menyerbu Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel untuk melakukan donor darah yang akan disumbangkan kepada korban gempa Donggala-Palu, Sulteng. Bantuan itu akan disalurkan untuk korban bencana yang membutuhkan darah untuk keperluan operasi di Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar.
Pendonor darah untuk korban gempa dan tsunami Sulteng berasal dari lintas elemen. Mulai dari aparatur sipil negara atau ASN Bapenda Sulsel dan Dinas Peternakan Sulsel, mahasiswa/i, komunitas ojek online, masyarakat umum dan jurnalis. Sedikitnya sudah 100 kantong darah yang dikumpulkan.
"Keluarga Bapenda Provinsi Sulsel mengucapkan terima kasih kepada warga Sulsel atas keikhlasannya mendonorkan darah untuk korban gempa Donggala-Palu. Donor darah mengumpulkan 100 kantong lebih dan masih bisa bertambah," kata Kepala Bapenda Sulsel, Tautoto TR.
Walaupun banyak yang ingin berkontribusi, namun banyak pendonor yang tertolak karena berbagai sebab. Tautoto TR mengatakan aksi ini dilakukan sebagai reaksi cepat untuk membantu korban gempa yang sedang menjalani operasi di sejumlah rumah sakit di Sulsel.
"Kami melakukan donor darah ini untuk membantu menyiapkan stok darah untuk mendukung jalannya operasi bagi korban gempa. Kami tak bisa menjadi relawan ke Palu atau ke Donggala, jadi kami memutuskan untuk membantu mereka yang ada di Makassar,” kata Tautoto yang juga Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel.
Ia menambahkan aksi cepat tanggap ini muncul begitu saja saat membaca berita mengenai banyaknya korban gempa yang dioperasi dan membutuhkan darah. "Semoga darah yang kita sumbangkan menyelamatkan korban gempa dan tsunami Donggala Palu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: