Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Darurat Narkoba, Bagaimana Mengatasinya?

Indonesia Darurat Narkoba, Bagaimana Mengatasinya? Forum promoter bertema Menanggulangi Bahaya Narkoba untuk Menyelamatkan Generasi Muda Indonesia di Hotel Amarossa Cosmo, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018). | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Status Indonesia kini masuk dalam level darurat narkoba. Hal ini tidak lepas dari banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba, baik yang sudah terungkap maupun yang belum.

Maraknya penyelundupan narkoba dari berbagai negara akibat Indonesia dianggap sebagai pasar potensial, lantaran jumlah penduduknya lebih dari 250 juta jiwa. Kondisi geografis yang sangat luas juga membuat akses penyelundupan narkoba lebih mudah karena dapat disebar ke berbagai titik. Hal ini diperparah dengan penegakan hukum yang belum efektif menimbulkan efek jera bagi para pengguna, pengedar, ataupun produsennya.

"Peredaran narkoba di Indonesia beraneka ragam modus dan caranya, mulai kasus permen narkoba yang sempat viral di masyarakat ternyata hoaks, tapi perlu waspada, sebab motifnya tidak hanya bisnis, tapi untuk memperlemah generasi muda," kata Kombes Pol Cahyo Budi Siswanto, Kabag Mitra Ro Penmas  Divhumas Polri dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10/2018).

Dalam forum promoter bertema Menanggulangi Bahaya Narkoba untuk Menyelamatkan Generasi Muda Indonesia di Hotel Amarossa Cosmo, Jakarta Selatan, Dia menambahkan, sasaran peredaran dan penggunaan narkoba cenderung diarahkan untuk generasi muda. Hal ini dimaksudkan untuk memperlemah generasi muda, sehingga dapat mengancam nasib sebuah negara di masa mendatang. 

"Sungguh sangat mengkhawatirkan, kita menyatakan perang dengan narkoba tapi kenyataaanya efek jera tidak terlihat. Tindakan tegas yang dilakukan Polri sampai dengan hukuman mati tidak beri efek jera," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM), Tetty Helfery Sihombing mengatakan, BPOM merekomendasikan agar ada upaya bersama lintas sektoral untuk melakukan aksi nasional pemberantasan obat ilegal dan penyalahgunaan obat terlarang.

Selain itu, diperlukan pengembangan dan implementasi food defense sepanjang rantai pangan. Sebab beredar isu bahwa narkoba sudah dimasukkan dalam makanan atau minuman ringan anak-anak sekolah. 

"Meskipun hal itu negatif, tetap diperlukan upaya pemahaman bersama terkait jenis narkoba dan dampak yang ditimbulkannya," tukas Tetty.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: