- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
DPR Temukan Kejanggalan Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610, Lihat Penjelasannya
Kredit Foto: Lion Air Group
Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak pemerintah dan Basarnas untuk segera melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang di Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Ketua Komisi V DPR, Fary Djemy Francis, mengatakan pihaknya mendesak KNKT untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di antara Kepulauan Seribu dan Tanjung Karawang dan segera melaporkan hal tersebut ke Komisi V DPR RI dan masyarakat.
Ia menambahkan, DPR turut prihatin dan berbelasungkawa atas peristiwa kecelakaan pesawat ini. Juga menyesalkan lambannya respon pemerintah dalam mengumumkan kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang.
“Karena sudah muncul informasi sejak pukul 07.00 WIB dari Kantor SAR Jakarta bahwa kapal AS Jaya 11 melihat pesawat Lion Air jatuh. Saat melihat, posisi kapal berada di koordinat 05º 49.727 S 107º 07.460 E arah Timur Laut, namun baru diinfokan pada Pukul 09.00 WIB,” jelasnya di Jakarta, Senin (29/10/2018).
“Dalam waktu dua jam sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB seharusnya banyak upaya aksi pencarian dan pertolongan yang sudah dilakukan,” lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah mestinya bergerak cepat dalam mengumumkan dan mengambil keputusan terkait jatuhnya pesawat Lion Air, mengingat tingginya potensi korban jiwa. Bahkan mempertanyakan arah terbang pesawat ke Timur Laut, mestinya pesawat menuju arah ke Utara, Pangkal Pinang.
“Dan juga perlu dipertanyakan Mengapa ELT (Electronic Locator Transmitter) tidak berfungsi dan tidak dapat dideteksi atau terdengar oleh Kantor Pusat Basarnas. Mengapa hal ini (ELT tidak terdeteksi) terjadi berulang ulang. Hal ini harus menjadi evaluasi pemerintah,” terangnya.
Diketahui, Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak pukul 06.33 WIB. Pesawat tersebut hilang kontak 13 menit setelah take off, tepatnya pukul 06.20 WIB.
Pesawat diduga berada di kedalaman 30-35 meter di bawah permukaan laut dengan 189 orang menjadi korban akibat kejadian ini, dengan rincian 181 penumpang dan 8 orang kru pesawat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: