Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum Gapki Teken Petisi Tolak Black Campaign

Ketum Gapki Teken Petisi Tolak Black Campaign Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) menggelar aksi dan petisi 'Tolak Black Campaign terhadap Sawit' di booth Samade di 14th International Palm Oil Conference and Price Outlook 2019 (IPOC), Jumat (2/11/2018). | Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) menggelar aksi dan petisi 'Tolak Black Campaign terhadap Sawit' di booth Samade di 14th International Palm Oil Conference and Price Outlook 2019 (IPOC), Jumat (2/11/2018).

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono turut serta dalam aksi penandatanganan petisi tersebut. Ia juga mengajak beberapa pengurus Gapki lain. Selain itu, tampak tokoh-tokoh sawit lain, seperti Joelfy Bachroeni, Mukti Sarjono, dan Fadhil Hasan. 

"Kalau saya boleh saran, para peserta acara IPOC 2018 yang kebetulan melintas di booth Samade secara persuasif diajak untuk menandatangani petisi ini. Terangkan kepada mereka kenapa aksi penandatangan penolakan black campaign sawit ini dilakukan," kata Joko Supriyono sesuai dalam rilis yang diterima di Jakarta.

Pesan tersebut ia tujukan kepada Ketua Umum DPP Asosiasi Samade, Tolen Ketaren yang didampingi, Rio Suwondo (Sekretaris), Fery Harianja (Wakil Ketua), Kawas Tarigan (Ketua DPW Riau), Joko Budi (Sekretaris DPW Riau), dan lainnya.

Tolen mengatakan, aksi yang mereka lakukan sepenuhnya didasari kesadaran dan tanpa paksaan. Sebab, mereka sendiri selaku petani sawit swadaya, langsung atau tidak langsung, merasakan efek jahat dari black campaign oleh sejumlah pihak terhadap industri sawit Indonesia.

"Menurut kami, turunnya harga TBS saat ini tidak bisa disebutkan semata-mata disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kita harus akui bahwa aksi black campaign oleh pihak luar serta sejumlah LSM di Indonesia sendiri turut berpengaruh ke kami, ke petani sawit swadaya," kata Tolen Ketaren.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: