Keluarga besar korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610, Yunita Safitri (42) menggelar salat gaib di kediamannya di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
"Hari ini kita sudah gelar salat gaib di masjid dekat rumah setelah salat Jumat bersama pengurus Dewan Kemakmuran Masjid," kata Suami korban, Umar Nayiri (45).
Hal itu dikatakannya usai menjalani salat gaib di salah satu masjid di dekat rumah Jalan Belanak Raya, Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Yunita adalah salah satu dari 189 penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di sekitar perairan Karawang, Jawa Barat sejak Senin (29/10).
Umar bersama dengan seluruh keluarga besar mengaku sudah menerima kejadian itu dan tetap berupaya tegar atas musibah yang kini menimpa ibu dua anak itu.
"Intinya keluarga mencoba ikhlas, didoakan juga bersama-sama supaya istri khusnul khotimah," ucapnya.
Harapan besar keluarga adalah jasad Yunita bisa diketemukan oleh tim evakuasi agar dapat dikebumikan sesuai syariat Islam di Bekasi. Guna mendukung upaya evakuasi petugas, Umar telah menyerahkan sampel DNA dirinya serta dua putri kandungnya kepada Tim Desester Victim Investigation (DVI) Polri di RS Polri Kramat Jati Jakarta.
Yunita Sapitri diketahui berprofesi sebagai pegawai pada Badan Pemeriksa Keungan (BPK) yang sejak tiga tahun lalu berdinas di Pangkal Pinang.
"Biasanya setiap satu atau dua pekan sekali istri saya ini balik ke Bekasi untuk kumpul bersama keluarga," katanya.
Pada senin (29/10), Yunita dijadwalkan kembali ke Pangkal Pinang untuk melanjutkan tugas kedinasan menggunakan pesawat Lion Air yang kini tengah dalam pencarian petugas evakuasi di sekitar perairan Karawang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: