Peristiwa banjir merendam tiga gampong atau desa di Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, setinggi paha orang dewasa akibat jebolnya tanggul sungai setempat.
"Pemukiman warga di tiga gampong ikut terendam, karena tanggul Sungai Teunom pecah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Sabtu.
Tanggul sungai yang pecah ini berada di Gampong Pasie Gelima, dan dua gampong sekitar, yakni Pasie Teunom, dan Pulo Tinggi juga ikut menerima genangan air dengan ketinggian mencapai 75 centimeter.
Peristiwa jebolnya tanggul Sungai Teunom ini karena tingginya curah hujan di wilayah Aceh Jaya dan sekitar. Debit air menjadi naik, dan sungai itu tidak sanggup menampungnya pada Jumat, (2/10) malam.
Ia memastikan, peristiwa banjir melanda tiga gampong ini tidak sampai merengut korban jiwa, dan menimbulkan pengungsi. Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sedang mendata jumlah korban terdampak, dan lain sebagainya.
"Informasi yang kita terima sore tadi, air sudah berangsur surut tiga gampong di Teunom," katanya.
"BPBD Aceh Jaya akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait, mengenai perbaikan darurat di tanggul yang pecah tersebut," tutur Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh, telah mengingatkan supaya masyarakat di provinsi paling Barat Indonesia ini mewaspadai banjir, dan tanah longsor.
"Masa peralihan telah kita lalui di September. Oktober ini, kita berada di musim hujan. Tetapi, bukan puncak musim hujan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.
Ia melanjutkan, puncak musim penghujan di provinsi ini diperkirakan terjadi di November 2018 untuk wilayah Barat-Selatan, dan secara umum di Aceh terjadi pada bulan Desember tahun ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo