Memasuki Masa Tanam I bulan November, Lumbung Banyu Bumi bersama Kodim 0716/Demak melakukan Tanam Perdana bibit M400 dilahan seluas 1ha bersama dengan Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Infanteri Abi Kusnianto bersama perangkat koramil hingga Babinsa di desa Kuwu, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Kamis (8/11/2018).
Direktur Lumbung Banyu Bumi yang sekaligus Wakil Ketua HKTI Provinsi Jawa Tengah H. Satriyo Seno Surono serta Kepala Desa Kuwu dan perangkatnya turut serta dalam aksi tanam bibit tersebut.
Dalam kesempatan itu, Lumbung Banyu Bumi juga menyerahkan secara bertahap POC L-58 1400 liter kepada Kodim 0716/Demak.
“Target Panen Puas, Pola Tani Cerdas dengan Bibit Berkualitas adalah bukti konkrit sinergitas yang dibangun TNI dan Lumbung Banyu Bumi bersama masyarakat petani dan selanjutnya akan diterapkan di 14 (empat belas) koramil se-kabupaten Demak dengan menggunakan Bibit M400 dan POC L-58 yang merupakan produk dari Lumbung Banyu Bumi yang secara alami terbukti organik menyuburkan tanah, menjaga tumbuhan dari serangan hama dan membantu hasil panen yang baik," ujarnya.
Kegiatan yang di inisiasi oleh Kodim 0716/Demak ini sebagai kelanjutan dari kerjasama keduanya dalam memajukan sektor pertanian menggunakan manajemen tata kelola dan budidaya pertanian. Lumbung Banyu Bumi sendiri adalah sebuah perusahaan swasta pertanian yang lebih banyak perannya memberikan pendampingan terhadap petani dan menciptakan sendiri produk–produk saprotan berkualitas untuk membantu petani mendapatkan hasil baik, berkualitas dan produktivitas melimpah.
Saat ini lumbung banyu bumi dibawah besutan H. Satriyo Seno Surono memiliki petani binaan sekitar 2700-an anak tani dan 400an petani muda se-kabupaten Demak, Jawa Tengah. M400 menjadi pilihan Lumbung Banyu Bumi setelah sebelumnya telah melakukan demplot berdampingan dengan varietas lain dikanan dan kirinya dan telah membuktikan hasil yang bagus, oleh karena itu Satriyo Seno Surono yang berjiwa Sociopreneur ingin mengenalkan M400 kepada petani se-kabupaten Demak.
Sosok Satriyo memang fenomenal, itulah mengapa seorang Moeldoko jatuh hati dan menjadikannya tokoh penggerak untuk membantu petani dijawa tengah, khususnya kabupaten Demak dengan memberikan perhatian melalui manajemen dan tata kelola budidaya pertanian.
"Petani adalah profesi yang sangat mulia, karena pekerjaannya itu kita dapat menikmati makanan yang tersaji didepan kita setiap hari. Oleh karena itu, adalah sebuah kehormatan bagi saya dapat melayani Petani," tambah Satriyo.
Padi yang dihasilkan dari bibit varietas unggul M400 diharapkan akan memberikan keuntungan kepada petani, yakni hasil panen yang lebih banyak yakni mencapai 7,8 hingga 9 ton per-hektare serta tahan terhadap berbagai serangan hama dan anomali cuaca.
M400 adalah salah satu benih unggulan yang diprakasai oleh Kepala Staf Presiden Dr Moeldoko sekaligus Ketua Umum HKTI ini merupakan singkatan dari Moeldoko-400 yang berarti memiliki 400 bulir padi per tangkai (malay) di atas rata-rata varietas padi lainnya yang rata-rata 200-250 bulir per tangkai akan mempu mendongkrak peng¬hasilan petani Indonesia.
Ketum HKTI, Moeldoko menyatakan, selama satu tahun telah berhasil mencatatkan banyak pencapaian, termasuk di antaranya menciptakan bibit unggulan M400 dan M70 dengan sertifikasi dan pujian dari Mentan, mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi pertanian dan pendampingan bagi petani karena kesejahteraan petani menjadi sangat penting sebagai wujud ketahanan pangan nasional.
“Dengan teknologi dan kultur bertani yang berkembang, mestinya petani akan maju dan sejahtera. Oleh karena itu teknologi harus bisa kita hubungkan dengan kultur kepada masyarakat, agar pertanian kita tidak stagnan atau mati,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: