Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkit Lagi, Merpati Bakal Pakai Pesawat Rusia: 'Tapi Bukan yang Pernah Kecelakaan di Gunung Salak'

Bangkit Lagi, Merpati Bakal Pakai Pesawat Rusia: 'Tapi Bukan yang Pernah Kecelakaan di Gunung Salak' Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai Merpati akan kembali terbang usai menyatakan berhenti beroperasi sejak 2014 akibat masalah keuangan. Kepastian ini dinyatakan oleh Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) Capt. Asep Ekanugraha. Dia optimistis beroperasinya MNA akan bisa bersaing dengan maskapai penerbangan lain yang ada saat ini, mengingat ceruk pasar penerbangan di Indonesia masih terbuka luas.

Asep menegaskan saat ini ceruk pasar untuk Merpati masih terbuka. Salahsatunya dengan merebut pasar di 10 destinasi wisata baru. yakni Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

"Perusahaan nantinya dalam mengoperasikan penerbangan tidak menggunakan pesawat Boeing atau Airbus tapi akan menggunakan pesawat produksi Rusia. Tapi pesawat yang kita gunakan adalah buatan Rusia dan bukan yang pernah kecelakaan di Gunung Salak," katanya tanpa mau menyebut jenis pesawat dimaksud.

Dikatakan pula, pihaknya dalam mengoperasikan MNA tahun depan tidak akan bermain di segmen maskapai penerbangan bertarif rendah (LCC). Selain akan lebih menyasar penerbangan di wilayah Indonesia timur, pihaknya juga akan melakukan penerbangan ke wilayah Indonesia barat yang dinilai sangat potensial juga memungkinkan ke luar negeri.

"Kami sudah belajar dari kejatuhan perusahaan dan saatnya menatap ke depan yang lebih baik. Apalagi selain pemerintah dan investor swasta yang mendukung, sudah banyak perusahaan asuransi yang ikut mendorong beroperasinya MNA lagi," kata Asep.

Saat inipun struktur organisasi baru PT MNA (Persero) juga sudah selesai disusun dan pihak investor swasta menyatakan tidak minta jatah untuk duduk di struktur.

 

"Investor hanya mau agar dana yang sudah ditanam bisa digunakan sebaik-baiknya, sehingga perusahaan bisa meraup laba seperti yang diharapkan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: